Kamis, 12 Januari 2023
Komunalnews.com
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan nilai perdagangan ekspor Indonesia pada tahun 2022 mengalami peningkatan cukup tinggi dengan nilai ekspor USD 268 miliar.
Menurutnya, berbagai komoditas utama seperti besi baja, bahan bakar fosil dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan nilai itu.
" Batu bara bisa mengompensasi impor daripada minyak sehingga di bidang energi ini positif sebesar hampir 6,8 billion secara year to date, sedangkan iron and steel 29 billion dan CPO sekitar 30 billion. Sehingga menunjukkan bahwa ekspor Indonesia relatif kuat, " ucap Airlangga usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta (11/1).
Airlangga menjelaskan, pemerintah memproyeksikan nilai ekspor naik di 12,8 persen dan nilai impor di 14,9 persen. Pertumbuhan ini akan tetap tumbuh positif meski lebih lambat daripada tahun lalu.
" Tahun 2022 ekspor kita tumbuh 29,4 persen, impor tumbuh 25,37 persen. Tahun depan (2023) diproyeksikan karena kita basisnya sudah tinggi, ekspornya naik 12,8 %, impornya 14,9 %," ucapnya.
Ia menyarankan agar Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekpor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan Pengolahan Sumber Daya Alam dapat diperbaiki.
" Saat ini hanya sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan yang diwajibkan masuk dalam negeri. Nah ini kita akan masukkan juga beberapa sektor termasuk sektor manufaktur, " ujar Airlangga.
" Kita akan melakukan revisi (PP Nomor 1 Tahun 2019), sehingga tentu kita berharap peningkatan ekspor dan juga surplus neraca perdagangan akan sejalan dengan peningkatan dari cadangan devisa, " sambungnya.
Terkait negara tujuan ekspor, menurutnya, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) masih menjadi negara dengan pangsa pasar yang tertinggi. Sementara itu, perdagangan antarnegara anggota ASEAN (Intra-ASEAN Trade) juga masih cukup tinggi.
" Inisiasi Pertemuan 8 Partai, Airlangga ingin keteduhan di Tahun Politik Ini menjadi potensi bagi Indonesia untuk memperkuat pangsa pasar Indonesia di negara ASEAN dan berketetapan dengan Bapak Presiden memegang kekuatan ASEAN. Jadi ini menjadi prioritas yang diarahkan Bapak Presiden," imbuhnya.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar