Rabu, 01 Februari 2023
Komunalnews.com
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyarankan pemerintah untuk terus berupaya menyelesaikan hambatan terkait perizinan untuk investasi, serta menegaskan komitmen pemerintah melaksanakan investasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang nilainya menggapai Rp 360 triliun.
”Pemerintah akan terus melakukan hal-hal debottlenecking daripada perizinan agar investasi masih bisa berjalan dengan baik. Pemerintah juga berkomitmen investasi PSN yang sejumlah 30 project di tahun 2023 ini estimasi nilainya Rp 360 triliun diharapkan seluruhnya bisa direalisasi di tahun 2023,” ucap Menko Airlangga dalam Keterangan Pers usai Rapat Terbatas Peningkatan Aktivitas Perekonomian dan Pariwisata Pasca Pencabutan PPKM di Istana Kepresidenan, (30/1/2023).
Menko Airlangga juga memaparkan mengenai tabungan rumah tangga serta korporasi di perbankan selama masa pandemi yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong kesempatan investasi. Sejumlah dana sektor swasta yang masih terletak di perbankan juga dinilai perlu untuk didorong supaya net saving tersebut bisa direalisasikan dalam wujud capital expenditure.
Tidak hanya itu, sebagian sektor yang mempunyai perkembangan investasi positif semacam energi, otomotif, perdagangan, kesehatan, manufaktur, serta mengkonsumsi juga akan terus didorong oleh Pemerintah.
Guna memaksimalkan keadaan pemulihan ekonomi tersebut, beberapa kebijakan juga sudah disiapkan Pemerintah seperti mendorong daya beli masyarakat, menjaga tingkat inflasi, memastikan stabilitas harga serta ketersediaan sebagian komoditas, mendorong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, serta mendorong revisi turunan Perpu Cipta Kerja.
Dikatakan bila keadaan perekonomian global tengah menampilkan beberapa revisi ditandai dengan terkendalinya laju inflasi, peningkatan harga energi yang tidak setinggi perkiraan semula, hingga adanya perubahan kebijakan Net-Zero Covid di Cina yang membagikan optimisme untuk pemulihan ekonomi.
Walaupun begitu, masih ada kemampuan penyusutan permintaan luar negeri yang membayangi, nampak dari proyeksi World Bank mengenai perkembangan volume perdagangan 2023 sebesar 1,6% ataupun turun dari angka 4% di tahun 2022.
Ia juga menerangkan bahwa di tengah keadaan tersebut, Pemerintah berupaya mendorong belanja dalam negeri, mengkonsumsi serta investasi, dan sebagian sektor yang diharapkan sanggup memicu perkembangan ekonomi nasional seperti sektor industri dan pariwisata.
“Kita lihat sinyal positifnya ada, dari Purchasing Managers’ Index (PMI) yang diterbitkan oleh BI angka di bulan Januari 53,3, kemudian untuk production level di angka 56,2, kemudian angka order from customer di angka 55 dan tentunya juga kita melihat impor, kredit dan yang lain arahnya positif dan pertumbuhan ekonomi kita didorong oleh konsumsi dan ekspor dan kita harus menjaga domestic demand,” imbuhnya.
Menko Airlangga juga mengatakan kalau nilai PMI yang positif tersebut meyakinkan kalau ada kenaikan pada tingkatan keyakinan konsumen. Tidak hanya itu, sektor industri pula dilaporkan mempunyai tingkatan Indeks Keyakinan Industri (IKK) yang positif pada angka 51, 54% dengan didominasi oleh beberapa sektor seperti pengolahan tembakau, logam, perlengkapan listrik, mesin, logam dasar, makanan, perlengkapan angkutan dan industri kertas.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar