Langsung ke konten utama

Airlangga Hartarto Mempunyai Modal Yang Kuat Dalam Pilpres 2024

Senin, 29 Januari 2023

Komunalnews.com

Pengamat politik Ujang Komarudin memperhitungkan, rekam jejak tokoh jadi nilai berarti untuk tiap calon presiden. Perihal ini menjawab Golkar yang lebih seleksi memamerkan rekam jejak bakal Capresnya, Airlangga Hartarto dibanding pencitraan.

Ujang memperhitungkan, rekam jejak Airlangga dapat dikira lumayan mumpuni. Misalnya, terpaut ekonomi Indonesia dikala ini relatif normal dibandingkan negara lain. Perihal itu jadi nilai positif untuk Airlangga yang pula berprofesi selaku Menteri Perekonomian dalam menarik simpati publik.

"Ya kalau dari rekam jejak, kinerja mungkin bisa ya bisa saja, karena ekonomi kita kan relatif stabil dibandingkan negara lain. Nah salah satunya karena peran Airlangga sebagai Menko," ucapnya.

Ujang mengungkapkan, beberapa kebijakan yang dikeluarkan Airlangga selama menjadi menteri cukup buat dipertimbangkan rakyat dalam pemilihan presiden 2024." Yang mestinya begitu, mestinya kinerja, latar belakang jadi pertimbangan utama dari pemilihan capres ataupun cawapres (dibanding popularitas)," paparnya.

Tetapi, Ujang berkata, tim pendukung Airlangga memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam rangka meningkatkan elektabilitas. Kebijakan yang bagus serta positif mestinya berkorelasi ataupun paralel dengan elektabilitas.

"Seperti tentang prestasi, rekam jejak, integritas, visi misi dan lain-lain itu sangat penting. Kita ini pemilihannya pemilihan langsung gitu ya maka soal elektabilitas itu menjadi faktor penting bagi capres, Itu yang harus menjadi evaluasi nanti pak Airlangga dan timnya," sambungnya.

Ujang juga menganjurkan, Airlangga melaksanakan pendekatan serta sentuhan berbasis kerakyatan. Perihal ini diperlukan mengingat rakyat Indonesia masih banyak yang miskin serta tinggal di pedesaan.

Golkar menegaskan, Airlangga dikala ini tengah fokus lebih dahulu membenahi perekonomian Indonesia.

"Pak Airlangga itu fokus kerja, jadi tidak seperti orang lain yang sibuk dengan pencitraan. Tren elektabilitasnya juga kalau kita lihat dari waktu ke waktu kan naik," kata Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga.

Baginya, elektabilitas tidaklah selaku penentu pemenangan di Pemilu 2024. Angka survei jadi lebih berarti, katanya, sehabis para Capres telah formal terdaftar di KPU. "Kalau sudah terdaftar kan ada keterbatasan pilihan, kalau sekarang kan banyak pilihan, maka angkanya tersebar ke mana-mana, dan patut diingat Airlangga tidak punya dosa politik," ujar Anggota Komisi VII DPR ini.

Lamhot percaya, elektabilitas Airlangga bakal terdongkrak naik. Karena selaku Menko Perekonomian, Airlangga sudah berupaya supaya Indonesia sanggup memperlihatkan kinerja yang senantiasa impresif serta menjauhi resesi.

"Kita tahu Pak Airlangga Ketua KPC-PEN. Ini kan buah kinerja dari Menko Perekonomian. Pertumbuhan ekonomi kita bertahan bahkan tumbuh, dan itu diakui nasional dan internasional saat G-20," ujar Lamhot.

Oleh sebab itu di tengah tantangan resesi global ini, Lamhot berkomentar bahwa capres ke depan merupakan orang yang bisa membawa negeri ini keluar dari krisis global. Sehingga, investasi masuk, perkembangan ekonomi positif, serta lapangan kerja otomatis meningkat." Seperti itu kelebihan Pak Airlangga dibanding partai lain," tambahnya.

Tidak hanya itu, Airlangga pula sangat mencermati terhadap ekonomi kerakyatan. Salah satu contohnya dengan menaikkan alokasi anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai menggapai Rp128 triliun lebih. Kebijakan ini jelas meningkatkan ekonomi rakyat kecil serta berkembangnnya zona UMKM.

Komunalnews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal