Langsung ke konten utama

Airlangga Hartarto Berbicara Keadaan Ekonomi RI Saat Ini

Rabu, 18 Januari 2023

Komunalnews.com

Januari 2023 dunia akan mengalami kondisi yang penuh ketidakpastian. Berbagai ancaman ekonomi mulai dari gangguan rantai pasok global, inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga secara agresif, hingga ancaman resesi telah membuat ekonomi dunia menjadi gelap.

" Ya kalau kita bicara global, memang global masih ada awan hitam, " (10/1/2023).

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pasien yang sudah ditangani Dana Moneter Internasional (IMF) sebanyak 16 negara, bahkan saat ini antrian tersebut disusul oleh 30 negara lainnya.

" Nah di dalam IMF sendiri ada beberapa pasien yang masuk secara global, ada 16 sudah ditangani IMF dan lebih dari 30 mengantre, " ucapnya.

" Bahkan managing director IMF mengatakan Indonesia itu adalah the bright side in the dark, " sambungnya.

Airlangga optimis bahwa Indonesia bisa melewati badai tersebut.

" Nah tentu Indonesia berharap karena kita punya resiliensi selama penanganan pandemi Covid - 19, nah kita juga berharap punya resiliensi di tahun 2023 ini. Indonesia the bright side di tengah awan gelap," lanjutnya.

Tahun 2023 ini juga menjadi tahun politik, sehingga dia berharap sikap optimistis bisa dikedepankan dan harus dibarengi dengan upaya untuk terus menjaga stabilitas politik. Menurutnya, keberhasilan ekonomi akan selalu berjalan beriringan dengan kestabilan politik.

" Secara politik, di tengah tahun politik ini konsolidasi juga berlangsung artinya kita berkompetisi sesuai dengan regulasi dan stabilitas politik kita bisa jaga, karena kuncinya adalah stabilitas politik. Kemaren kita 3 tahun menangani politik yang stabil maka pemerintah fleksibel dalam menyesuaikan anggaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, " kata Airlangga.

Pada tahun ini harga komoditas cenderung mengalami penurunan. Airlangga menegaskan bahwa pemerintah telah mengantisipasi hal ini, terutama untuk risiko tergerusnya penerimaan. Pemerintah juga melihat ada beberapa komoditas yang akan tetap tinggi hingga akhir tahun, yakni tembaga dan emas.

" Contohnya copper and gold itu sekarang merangkak naik. Biasanya kalau copper and goldnya merangkak naik, komoditas yang lain juga akan tertahan, termasuk nikel dan logam mulia lain, " tegasnya.

Airlangga menyebut 3 komoditas primadona dari RI masih dipegang oleh nikel, kelapa sawit dan batu bara.

" Jadi di situasi sekarang kelihatan bahwa ke depan harga komoditas yang tinggi ini bisa membantu daya tahan ekonomi kita, " jelasnya.

Airlangga yakin ada tiga kunci mendorong manufaktur Indonesia. Pertama, optimisme dan kedua adalah permintaan yang baik. Terakhir, tindak lanjut hilirisasi dan pengembangan ekosistem di sektor manufaktur.

" Ada beberapa industri andalan di dalam kebijakan industri 4.0, termasuk di antaranya adalah hilirisasi logam, dan ini terjadi karena ekspor logam kita sudah hampir lebih dari US$ 22 bilion, bahkan diperkirakan bisa mencapai US$ 30 bilion di tahun 2024, " ucapnya.

Komunalnews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal