Selasa, 10 Januari 2023
Komunalnews.com
Jelang Pemilu 2024, nama - nama terkenal capres dan cawapres mulai viral di meda massa dan media sosial. Seperti Anies baswedan dan Ganjar Pranowo. Kedua nama itu selalu berada di jajaran teratas capres dan cawapres minimal diketahui dari berbagai hasil survei.
Anies dan Ganjar sebetulnya tidak memiliki prestasi yang identik. Jakarta adalah sebuah daerah yang penuh keniscayaan, dengan APBD lebih dari 5 triliun setiap tahunnya, siapapun yang memimpin DKI Jakarta pasti akan memunculkan kemajuan.
Karenanya Jakarta hari ini bukan semata karena prestasi Anies Baswedan. Melainkan banyak program yang tidak jelas dari Anies Baswedan seperti Oke Oce, rumah DP 0 persen atau sumur resapan.
Jawa Tengah pun dengan figur Ganjar Pranowo tidak memberikan dampak yang jelas terhadap kemajuan di Jawa Tengah. Provinsi tersebut masih menjadi salah satu provinsi yang memiliki jumlah penduduk miskin terbesar di Indonesia, banjir di beberapa wilayah Jateng juga tidak ada solusinya dan masalah sosial lain yang tampak tidak diberi perhatian oleh Ganjar Pranowo.
Dari cerminan keduanya apakah benar bahwa mereka berdua yang akan memajukan Indonesia? Apalagi tantangan ke depan akan semakin sulit, Seperti ancaman krisis ekonomi global yang siap menerpa Indonesia, serta bonus demografi Indonesia.
Pemimpin Indonesia harus menjamin bahwa ekonomi akan baik - baik saja dari terpaan krisis ekonomi global dan mampu memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada. Indonesia butuh pemimpin yang bisa membaca gejala alam dari berbagai arah, pemimpin yang mampu menyatukan, egaliter terhadap semua kelompok, tidak hanaya berbicara tetapi juga harus mampu mendengar.
Airlangga Hartarto adalah seorang figur yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Ia adalah penjaga gawang makro ekonomi Indonesia. Saat negara lain terguncang karena pembatasan akses akibat Pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi terdampak, kestabilan Indonesia masih terjaga.
Berkat Airlangga Hartarto, risiko ekonomi yang lebih besar bisa diminimalisir. Airlangga Hartarto juga memiliki kemampuan identik terkait menangkap gejala di sekelilingnya, ia adalah sosok analitis yang selalu memperhitungkan risiko dengan cermat serta mempunyai kinerja yang apik sebagai calon pemimpin negara.
Indonesia masih bisa berjaya atas capaian pertumbuhan ekonomi positif satu tahun setelah pandemi mendera.
Airlangga Hartarto juga menjawabnya dengan karya nyata. Di Partai Golkar, partai yang selalu menyajikan dinamika dan biasanya menghadirkan konflik politik, semua itu mampu diredam oleh Airlangga Hartarto.
Dahulu Partai Golkar memiliki karakteristik tidak suka dengan intervensi. Mereka bisa mengambil arus berlawanan jika tak berkenan dengan keputusan DPP. Namun kali ini, tidak. Pengurus daerah di seluruh Indonesia kompak menggaungkan bahwa Capres Partai Golkar adalah Airlangga Hartarto. Soliditas Partai Golkar yang seperti ini membuat partai lain terancam dan mulai khawatir ketika melihat kinerja beliau seperti pemimpin, terutama PDIP.
Jika Indonesia dipimpin oleh Airlangga Hartarto. Disintegrasi dan konflik sosial yang selama ini teratasi dengan mudah. Airlangga Hartarto dalam beberapa kesempatan juga menunjukkan semangatnya untuk mengikis pertarungan politik dengan tidak menggunakan politik identitas dan kepada kader Partai Golkar agar menggunakan cara - cara beradab dalam berkampanye tentang dirinya.
Airlangga Hartarto adalah sosok pemimpin yang tidak pandai bersilat lidah, Airlangga bukan pemimpin yang hanya mampu memutar kata dengan fakta. Daripada pintar berbicara Airlangga Hartarto lebih pintar dalam mendengar.
Airlangga Hartarto adalah bagian kecil dari pemimpin yang mampu mendengarkan persoalan rakyatnya. Ia tak berjanji, apapun yang ia bisa lakukan maka akan Airlangga Hartarto lakukan demi kebaikan rakyat.
Pemilihan presiden pada 2024 nanti rakyat memenangkan ego sektoral dan emosional mereka dibanding apa yang sebenarnya kita butuhkan sebagai bangsa Indonesia, maka siap - siap saja negara ini akan kehilangan masa depan.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar