Senin, 9 Januari 2023
Komunalnews.com
Silvanus Alvin Pakar Komunikasi Politik Universitas Multimedia Nusantara menilai kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, sosok Airlangga Hartarto berperan sangat penting dalam menjaga kestabilan perekonomian Indonesia.
Tapi Ketua Umum Partai Golkar ini harus semakin dikenal publik dan siap berkompetisi di laga Pilpres 2024. " Dalam konteks ekonomi, tentu ada peran Pak Airlangga di dalamnya, terutama mencegah resesi global dan berbagai tantangan lainnya terjadi di Indonesia," kata Alvin.
Peran Airlangga dalam mengorkestrasi perekonomian Indonesia bersama dengan menteri - menteri terkait, membuat Indonesia tangguh dari badai pandemi maupun perlambatan ekonomi dunia. " Bila terkait dengan dampak elektoral, maka di awal perlu sekali publik kenal. Jadi publik kenal dulu baru publik tahu apa yang dilakukan. Dengan kata lain, popularitas harus jadi pintu masuk. " ucap Alvin.
Ketua Umum Partai Golkar ini, perlu lebih dikenal dan tentunya mendapatkan dukungan penuh dari mesin partai. Lalu, Airlangga juga perlu lebih aktif di media masa maupun media sosial.
" Salah satu saran yang sebaiknya dilakukan oleh Pak Airlangga adalah bergerak di ranah media sosial. Media sosial di sini lebih tepatnya masuk ke kanal - kanal video podcast para influencer yang masuk dalam kategori makro. Dalam konteks Youtube, minimal jumlah subscriber mencapai 1 juta," ujar Alvin.
Setelah popularitas didapat, maka kinerja selama ini bisa publik akses di kanal - kanal berita.
" Tapi hyper kognitif itu diiringi dengan budaya logika atensi pendek atau hanya bisa fokus dalam durasi singkat, " sambungnya.
Konten atau berita singkat, padat dan jelas menjadi kesukaan generasi muda saat ini. Sementara itu, Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrofa mengatakan Airlangga kurang mendapat dampak positif dari kinerjanya.
Disebabkan karena faktor elektabilitas Airlangga tidak berdiri sendiri. " Jadi di konteks survei CISA terutama perekonomian, itu kan tidak hanya berdiri sendiri. Ada beberapa faktor yang menentukan elektabilitas orang yang mempengaruhi popularitasnya, " katanya (6/1).
Menurutnya, optimisme publik pada kondisi perekonomian nasional justru berdampak pada partai politik (parpol) dibanding sosok yang bersangkutan. Artinya, Golkar yang mendapat dampak positif dari kinerja Airlangga.
" Jadi dampak elektoralnya itu kepada parpol yang lebih banyak berkecimpung dalam sektor kesejahteraan, meskipun dalam catatan khusus Golkar justru mendapat limpahan dukungan publik terhadap kinerjanya, " jelasnya.
Hal itu patut dijadikan catatan oleh partai ketika kinerja Airlangga tidak berdampak positif pada sosoknya sebagai capres Golkar.
" Itu lebih pada kerja - kerja parpol, kerja - kerja tim sukses untuk menaikkan elektabilitas Airlangga. Artinya harus di pressure terus. Airlangga harus ke grassroot memberi tahu dan mensosialisasikan kinerja terbaiknya secara individu. Itu yang kurang dari Airlangga," sambungnya.
Ia menilai Airlangga patut memoles dirinya dengan berbagai capaian dan kinerja. " Artinya semua ini kembali pada branding Airlangga, marketing politik Airlangga pada publik untuk menunjukkan kualitas kinerjanya. Tapi terlepas dari itu, kinerja Airlangga memberikan dampak positif ke parpol, " terusnya.
Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memastikan nama Airlangga sebagai capres dari Koalisi Indonesia Bersatu yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP. " Mungkin yang perlu diperbaiki, Airlangga ini belum pasti menjadi seorang capres, meskipun dia adalah salah satu kandidat kuat capres dalam KIB. Kecuali dideklarasikan, mungkin akan mempengaruhi, " jelas ucapnya.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar