Langsung ke konten utama

Jadi Duta Besar, Agus Widjojo Resmi Melepas Jabatan Gubernur Lemhanas


 Komunalnews.com

Agus Widjojo resmi melepas jabatan sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dalam acara bertajuk Malam Pengantar Tugas Agus Widjojo di Gedung Lemhannas


Jabatan ini dilepasnya karena telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau ,di Istana Negara.


TNI Wieko Syofyan dalam sambutannya mengatakan Agus telah rampung memimpin Lemhanas selama lima tahun delapan bulan. "Waktu tersebut bukan waktu singkat. Selama kepemimpinan beliau telah tiga wakil gubernur dan didamping 5 sestama serta belasan deputi dan tak terhitung pejabat struktural," tuturnya.


Selama menjabat, Agus menurutnya telah banyak melakukan perbaikan, diantaranya memberikan sederet prestasi bagi Lemhanas. Pertama adalah laporan keuangan Lemhanas mampu mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan selama 2016-2020.


Kedua, hasil pelaksana akuntabilitas pada 2020 dari Kementerian PAN-RB Lemhanas mendapat predikat B atau baik. Ketiga, nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran diberikan Kementerian Keuangan masuk dalam kategori sangat baik dengan capaian nilai 97.84 dari indeks 100.


Adapun yang keempat, survei penilaian integritas untuk Lemhanas pada 2021 diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan skor 88,05 atau peringkat kedua dari 57 lembaga non kementerian.


"Dari semua catatan tersebut bukan hal mudah diraih, sebaliknya bukan hal mudah juga untuk dipertahankan namun kami sadar akan terus meneruskan jejak langkah Bapak Agus," ujar Wieko.


Agus merupakan salah seorang penggagas simposium nasional Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan yang diadakan pada 2016. Acara tersebut merupakan ajang pelurusan sejarah 1965 yang pertama kali diinisiasi langsung oleh pemerintah.


Sebelum menjabat sebagai Gubernur Lemhanas, Agus sempat menjadi Perwira dalam International Commission for Control and Supervision di Vietnam tahun 1973 dan dalam Kontingen Indonesia untuk United Nations Emergency Force II di Sinai, Timur Tengah pada tahun 1975.


Sebelum pensiun pada 2003, Agus sempat mengemban tugas sebagai Kepala Staf Teritorial Panglima TNI dan sebagai Wakil Ketua MPR Fraksi TNI/Polri. Agus juga tercatat mengantongi gelar akademik dari beberapa universitas luar negeri.


Agus Widjojo meraih gelar Master bidang Military Art and Science dari US Army Command and General Staff College, bidang Keamanan Nasional dari US National Defense University, dan bidang Administrasi Publik dari George Washington University.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal