Komunalnews.com
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, di tingkat nasional pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp13 triliun dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital, termasuk di sejumlah destinasi prioritas.
"Ini merupakan kebijakan antisipatif terhadap perubahan konsep pariwisata di masa mendatang,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Kick-Off Tourism Working Group (TWG) G20 Presidensi G20 Indonesia secara virtual
Menurut Airlangga, langkah kebijakan ini diambil sebagai bagian dari intervensi yang kuat dan konsisten dari pemerintah untuk membantu pihak-pihak yang terdampak akibat pandemi Covid-19, yang memang sangat dibutuhkan.
Berdasarkan data UN World Tourism Organization (UNWTO), pandemi berdampak pada penurunan pendapatan global sekitar 2 triliun dolar AS dari sektor pariwisata. Sementara itu, penurunan traffic pelancong mancanegara juga sangat signifikan, yakni sebesar 80%.
"Dampaknya, lebih dari 100 juta orang yang bekerja secara langsung atau tidak langsung di industri ini menjadi sangat terdampak," ungkap Menko Airlangga, dikutip dari laman resmi Kemenko.
Airlangga menjelaskan berdasarkan data World Economic Outlook (WEO)
International Monetary Fund (IMF), ekonomi global diperkirakan tumbuh 5,9% pada tahun 2021 setelah sempat mengalami pertumbuhan negatif 3,3% di tahun 2020.
Namun, memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19 ini, kompleksitas semakin tinggi dengan kondisi global yang sebelumnya mulai pulih perlahan, menurun lagi oleh gelombang baru Omicron. "Dampak krisis kesehatan terhadap sektor ekonomi dan sosial sangat nyata, terutama yang dialami oleh sektor pariwisata," ujar Airlangga.
Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat ketahanan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pemulihan pasca pandemi. Dengan dukungan mitra internasional dan sesama anggota G20, kata Airlangga, Indonesia ingin mewujudkan Panduan terkait Penguatan Peran Masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai Agen Perubahan Pariwisata (Guidelines for Strengthening Communities and MSME as Tourism Transformation Agents).
Selain itu, Indonesia juga ingin menjadi pelopor untuk inovasi bersama di G20 guna memulihkan pariwisata melalui metode seamless travelling.
Bagi Indonesia, pembangunan infrastruktur pariwisata dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) sektor ini adalah keniscayaan. Karena, tantangan pariwisata masa depan dihadapkan pada cepat atau tidaknya beradaptasi dengan teknologi digital.
Selaku ketua ASEAN tahun depan, Indonesia juga mendukung langkah negara-negara di kawasan yang telah mengidentifikasi berbagai program untuk memulihkan pariwisata melalui penguatan digital, mulai dari capacity building for tourism professionals hingga strategi pemasaran via digital platform yang tercantum dalam ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) Implementation Plan.
Selain itu, di tataran global perlu adanya penyamaan persepsi terhadap perhatian dalam memastikan keselamatan wisatawan di satu sisi dan meningkatkan devisa pariwisata di sisi lain. Karena itu, G20 menjadi forum yang sangat relevan dan penting bagi dunia untuk bekerja sama memastikan adanya progress inovasi dan keselarasan mekanisme yang mendukung mobilitas wisatawan secara aman, berstandar, dan sehat.
“Pengakuan vaksin global tanpa diskriminatif dan harmonisasi standar protokol kesehatan global melalui, antara lain, interoperabilitas sistem informasi kesehatan at the point of entry merupakan salah satu upaya yang dapat dan patut didukung oleh seluruh anggota G20,” ungkap Menko Airlangga.
Komentar
Posting Komentar