Langsung ke konten utama

Airlangga: G20 Jadi Momentum Pelaku Industri Jaring Kerja Sama Internasional


 Komunalnews.com

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa pertemuan G20, dengan Indonesia sebagai presidensinya, menjadi momentum penting bagi para pelaku industri untuk melakukan kerja sama internasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Airlangga dalam dialog bertajuk Strategi Meningkatkan Daya Saing Kawasan Industri Indonesia.Acara tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI).

Dia menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi akan menjadi salah satu pembahasan utama dalam pertemuan G20.

Di momentum itu, Indonesia menjadi tuan rumah atau presidensi, sehingga memegang peranan besar mengusung isu dalam pembahasan antarnegara-negara berkekuatan ekonomi besar tersebut.

Airlangga menyatakan bahwa gelaran G20 dapat mendorong penciptaan lapangan kerja, serta meningkatkan konsumsi domestik dan produk domestik bruto (PDB). Selain itu, gelaran G20 pun menjadi momentum bagi pengusaha Indonesia dalam membangun jejaring yang lebih luas secara global.

“Ini merupakan momentum bagi para pelaku usaha dan industri yang juga berada di dalam kawasan, ataupun yang terhimpun dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Tentunya hal ini juga akan difasilitasi dalam penyelenggaraan Business20 [B20], guna memperkuat kerjasama business to business antarpara pelaku industri dan usaha,” ujar Airlangga

Menurutnya, Indonesia harus terus menarik investasi, terutama untuk memperbaiki daya saing di berbagai sektor yang perlu pendalaman nilai tambah. Beberapa sektor itu, antara lain makanan dan minuman, otomotif, kimia, farmasi, produk tekstil, serta kesehatan.

“Untuk itu, penting dikembangkan model-model bisnis yang tentunya bisa mendorong ekosistem yang lebih berdaya saing di pasar regional. Tentu kami harapkan agar pelaku usaha, pelaku ekonomi, dan juga pengusaha dari HKI dapat memberikan masukan, sekaligus upaya untuk menyerap dan mempromosikan investasi di Indonesia,” ujar Airlangga.

Optimisme sektor manufaktur terlihat dari utilisasi industri pengolahan yang terus meningkat dan mencapai titik tertinggi, yakni 67,6 persen. Impor barang modal dan bahan baku juga tumbuh, mencerminkan sektor industri yang semakin solid dalam menopang pemulihan ekonomi nasional.

“Melalui penciptaan pusat-pusat ekonomi baru, pembentukan kawasan strategis ekonomi, serta memberikan insentif yang menarik untuk berbagai kawasan industri, termasuk kawasan ekonomi khusus, pemerintah terus mendorong pemulihan ekonomi dan peningkatan investasi di daerah,” kata Airlangga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal