Langsung ke konten utama

Bau Busuk Impor Baja China Terungkap Lagi, Begini Modusnya


 Komunalnews.coom

Jutaan ton baja asal China diiduga masuk pasar Indonesia dengan praktik curang. Mulai dari predatory pricing hingga praktik circumvention.

Asosiasi industri besi dan baja nasional, The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) mencatat adanya peningkatan impor tidak wajar di tahun 2021. Dimana, berdasarkan data BPS, hingga November 2021, volume impor baja mencapai 5,32 juta ton. Melonjak sebesar 23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 4,32 juta ton. Porsi impor terbesar terjadi pada produk baja Cold Rolled Coil/Sheet (baja lembaran canai dingin) sebesar 1,69 juta ton yang mengalami kenaikan 76% dibandingkan periode sama tahun 2020.

"Yang menjadi permasalahan dari peningkatan impor ini adalah impor tersebut ikut mengisi pangsa pasar yang seharusnya dapat diisi oleh produk baja dalam negeri. Yang akan semakin menurunkan utilisasi industri baja dalam negeri yang saat ini masih rendah, yaitu rata-rata hanya 40%," kata Ketua Klaster Produk Flat IISIA Melati Sarnita

Apalagi, lanjutnya, impor tersebut masuk dengan unfair trade, dengan harga dumping dan sangat murah (predatory pricing). 

"Juga ada indikasi praktik circumvention, yaitu pengalihan kode HS dari baja karbon ke baja paduan. Caranya adalah dengan menambah sedikit unsur paduan (alloying element) seperti boron atau chromium ke dalam baja, sehingga produk tersebut masuk dalam kategori baja paduan," tuturnya.

Dengan praktik curang itu, produk baja masuk dalam kategori baja paduan dan pada saat diimpor masuk ke Indonesia terhindar dari bea masuk MFN baja karbon sebesar 10-20% serta bea masuk (BM) trade remedies (jika ada).

"Itulah tujuan utama dari praktik circumvention, untuk menghindari bea masuk sehingga dapat menjual lebih murah. Dan itu (jumlah yang masuk) huge number," kata Melati.

Akibat praktik perdagangan yang tidak fair serta mudahnya pemberian izin impor, kata Melati, akan merusak tatanan pasar di Indonesia. Dan, tentu saja merusak iklim investasi baja.

"Dan ini akan menghambat implementasi pembangunan Cluster Industri Baja 10 Juta Ton Cilegon yang telah dicanangkan pemerintah dan ditargetkan selesai di tahun 2025. Sangat disayangkan impor baja tidak dijaga dengan baik sehingga jangankan mencari keuntungan atas investasi, untuk return atau balik modal saja tentu akan sulit," ujarnya.

Karena itu, IISIA mengajukan upaya pengamanan perdagangan melalui penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) serta Bea masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) yang saat ini masih menunggu penetapan dan masih dalam proses. Pengajuan kendali impor yang diajukan IISIA diantaranya sunset review Anti Dumping Cold Rolled Coil/Sheet (CRC/S) dari Jepang, Korea, China, Taiwan dan Vietnam dengan PMK 65/2013 Jo PMK 224/2014, Anti Dumping HRC Alloy/Paduan Impor dari China, hingga Safeguard I & H Section dari Baja Paduan Lainnya.

Sementara itu, dia menambahkan, diketahui bahwa dari total impor hingga November 2021, sebesar 2 juta ton merupakan porsi baja paduan (38%). Volume tersebut, ujarnya, melebihi kebutuhan baja paduan untuk industri dalam negeri yang hanya sekitar 10%.

"Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir volume impor baja paduan meningkat secara signifikan. Dugaan kami, ini indikasi maraknya praktek circumvention yang dilakukan oleh trader terutama untuk produk baja yang berasal dari China. Mengapa kami sebut sebagai indikasi? Karena harga baja paduan tersebut murah dan bahkan lebih murah dari baja karbon," jelasnya.

Seharusnya, kata Melati, dengan kemampuan dan standar khusus baja paduan, seharusnya memiliki gap harga yang jauh lebih mahal dari baja karbon biasa.

"Baja alloy itu biasanya diberi unsur tambahan agar mempunyai sifat yang diperlukan seperti baja anti peluru, baja otomotif untuk body, juga baja untuk rel kereta api. Jadi biasanya jauh lebih mahal, bukan lebih murah. Sehingga kami simpulkan bahwa baja paduan tersebut penggunaannya sama dengan baja karbon biasa yaitu kebanyakan untuk sektor konstruksi umum," ujarnya.

Praktik curang pengalihan kode HS itu pun, kata Melati, ditentang asosiasi baja China (China Iron & Steel Association).

"Pengendalian impor baja tentu sangat penting untuk meningkatkan utilisasi pabrik dalam negeri serta untuk melindungi investasi industri baja," kata Melati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal