Langsung ke konten utama

Tolak Pencemaran Batu Bara , Warga Marunda Jakut Minta Bantuan Jokowi


 Komunalnews.com

Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (F-MRM) mengeluhkan pencemaran debu batu bara yang terjadi sejak 2019 di Wilayah Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara. Ketua F-MRM Didi Suwandi meminta atensi Presiden RI Jokowidodo dan Kementrian terkait untuk segera menangani pencemaran debu batu bara tersebut.

"Pada dasarnya kita mengeluhkan adanya debu batubara yang melanda ke wilayah kami akibat dari industri batu bara yang ada di Pelabuhan Marunda. Dari tahun 2019 sudah ada pencemaran batubara". Kata Didi Iswandi kepada Wartawan di Rusunawa Marunda,Jakarta Utara.

"Jadi Kami berharap pemerintah, dalam hal ini Bapak Presiden,Kementrian Perhubungan, dan Kementrian Lingkungan Hidup untuk mengevaluasi tentang kebijakan adanya Pusat Batu Bara di wilayah kami,"Lanjutnya.

Didi menyebutkan, berdasarkan catatannya, Masyarakat merasakan sejumlah efek buruk terhadap kesehatan akibat pencemaran Batu Bara tersebut. Penyakit yang dirasakan masyarakat Marunda meliputi gatal-gatal,iritasi mata, hingga peningkatan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) 

"Berdasarkan laporan yang sudah kami dapatkan,ada beberapa masyarakat yang mengalami gatal-gatal , iritasi mata, dan berdasarkan laporan dari Puskesmas ada peningkatan penyakit ISPA," Katanya.

Didi mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan perusahaan terkait pada 2019 mengenai pencemaran debu batu bara akibat aktivitas bisnis 

industri tersebut dan berjanji akan menanganinya. Namun, menurut Didi, hingga kini masyarakat Marunda masih merasakan dampak pencemaran debu batu bara.

"Kita pernah diskusikan pada 2019 di tempat KCN, kami sudah mengutarakan bahwa debu batubara jangan sampai menyeberang ke wilayah kami dan mereka berjanji akan melakukan penanggulangan akibat debu batubara, tapi ternyata sampai saat ini dampak batu bara masih sangat tinggi di wilayah kami," ujar Didi.

"Kami sudah berdiskusi dengan KCN yang diinisiasi oleh pemerintah dalam hal ini kelurahan dan kecamatan terkait batu bara, akan tetapi menurut kami tidak ada solusi yang meng-ending-kan bahwa batu bara ini akan dievaluasi ulang," sambungnya.

F-MRM juga melakukan deklarasi dan pernyataan sikap terkait pencemaran debu batu bara di Pelabuhan Marunda dan sekitarnya. Berikut ini tuntutannya:

Meminta kepada Presiden RI Joko Widodo melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan stakeholder melakukan evaluasi, peninjauan, dan pengawasan terhadap perizinan lingkungan dari segala aktivitas yang ada di Pelabuhan Marunda.

Meminta kepada Presiden RI Joko Widodo melalui Kementerian Perhubungan dan stakeholder melakukan evaluasi, peninjauan, dan pengawasan serta penindakan terhadap Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Marunda selaku pejabat regulasi setempat yang telah gagal menjalankan fungsinya.

Meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui dinas dan suku dinas terkait untuk melakukan evaluasi, peninjauan, dan pengawasan, serta penindakan segala bentuk kesalahan dalam penerapan SOP baik dalam hal perizinan administratif ataupun tata kelola yang ada di Pelabuhan Marunda.

Meminta kepada seluruh korporasi dan stakeholder terkait di Pelabuhan Marunda, khususnya pelaku industri yang berhubungan dengan material batubara untuk memenuhi persyaratan dan menjalankan SOP dengan memperhatikan AMDAL dan aturan-aturan yang berlaku.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal