Langsung ke konten utama

Gerakan Jokowi Tiga Periode Menguat, Relawan Jokpro Usulkan Amandemen UUD 1945


 Komunalnews.com

Amandemen Undang-Undang (UUD) 1945 menjadi perbincangan publik belakangan ini, hal ini kembali muncul seiring dengan wacana penambahan masa jabatan presiden tiga periode.

Kelompok relawan Jokowi-Prabowo Subianto (Jokpro) untuk 2024, mendorong dilakukannya amandemen UUD 1945 dan memperpanjang masa jabatan presiden.

Jokpro menilai sangat mungkin terjadi amandemen UUD 1945 untuk masa jabatan Presiden.

Dorongan ini dilakukan agar Jokowi bisa maju kembali di Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Sekretaris Jenderal Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 Timothy Ivan Triyono mengatakan, secara historis, UUD 1945 tidak hanya diamendemen, tetapi pernah diganti dengan konstitusi lain.

“Pada periode 27 Desember 1949 hingga 17 Agustus 1950 berlaku konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan periode 17 Agustus 1950 hingga 5 Juli 1959 berlaku UUD Sementara 1950,” kata Timothy Ivan Triyono Rabu 9 Februari 2022.

Dia mengatakan bahwa, UUD 1945 sudah mengalami empat kali amendemen, yakni pada 14-21 Oktober 1999, pada 17-18 Agustus 2000, pada 1-9 November 2001, dan pada 1-11 Agustus.

Dia meyakini amendemen saat ini dimungkinkan terjadi karena diatur dengan jelas dalam UUD 1945 dan syarat-syaratnya dalam dilihat dan dihitung dengan jelas dalam Pasal 37 UUD 1945.

Hal lain yang menjadi alasan JokPro mendorong Jokowi kembali maju 3 periode, yakni mayoritas publik dianggap puas dengan kinerja Jokowi.

Pada Desember 2021 lembaga survei SMRC menyebutkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mencapai angka 71,7 persen.

Kemudian survei Charta Politika Indonesia yang dirilis pada 20 Desember 2021 menyatakan tingkat kepuasan publik 70,1 persen.

Sementara survei Indikator Politik menyebutkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi lebih tinggi dari presiden Amerika Serikat Joe Biden dan survei CPCS menyebutkan 81,1 persen publik puas dengan kinerja Jokowi.

“Jokowi tiga periode adalah titik temu bagi keberlanjutan pembangunan Indonesia menuju Indonesia emas 2045.”

“Titik temu bagi para tokoh yang ingin maju pada Pilpres 2024 dengan kinerja yang belum teruji dan titik bagi adanya potensi konflik antara kelompok radikal dan kelompok pragmatis,” tuturnya.

Hal lain yang memungkinkan Amandemen yakni adanya dukungan mayoritas elit politik terhadap Jokowi saat ini.

Koalisi yang mendukung Jokowi di parlemen berada pada angka 81,91 persen atau sebanyak 471 kursi dengan perincian PDIP 128 kursi, Partai Golkar 85 kursi.

Partai Gerindra 78 kursi, Partai Nasdem 59 kursi, PKB 58 kursi, PAN 44 kursi dan PPP 19 kursi.

Sementara oposisi hanya berada pada 18,09 persen atau 104 kursi dengan perincian Partai Demokrat sebanyak 54 kursi dan PKS sebanyak 50 kursi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal