Komunalnews.com
Kejayaan Kerajaan Sunda
Galuh tak lepas dari peran sosok Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau
yang dikenal Prabu Siliwangi.
Raja ini berkuasa di
Sunda Galuh (Pakuan Pajajaran) selama 39 tahun (1482-1521). Pada zamannya
Pakuan Pajajaran di Bogor mencapai puncak perkembangannya. Prabu Siliwangi
lahir di Keraton Surawesis Kawali, Kabupaten Ciamis, pada tahun 1411. Ia
meninggal pada akhir Desember tahun 1521 di Pakuan yang sekarang mejadi
Kota Bogor.
Raja Pakuan Pajajaran
ini dikenal sebagai sosok yang adil dan bijaksana. Masa kepemipinannya pun
disebut menjadi masa keemasan Pajajaran. Rakyat Prabu Siliwangi di Sunda Galuh
hidup dengan makmur, damai dan sejahtera.
Wilayah Pajajaran
membentang dari pegunungan Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, seluruh Jawa Barat,
Selat Sunda hingga sebagian Lampung. Sunda Kalapa menjadi jalur perdagangan dan
migrasi bangsa asing ke Pulau Jawa.
Kota Bogor merupakan
bukti sejarah yang menceritakan tentang era Prabu Siliwangi dalam memimpin
Pajajaran. Situs tersebut
dibuat Prabu Surawisesa, putra mahkota yang melanjutkan tahta setelah
meninggalnya Prabu Siliwangi.
Gelar Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi bukan
nama asli raja yang berkuasa di Sunda Galuh, melainkan nama julukan atau gelar.
Siliwangi berarti berasal dari kata asilih wewangi yang berarti ganti
nama. Sementara istilah wawangi hanya diperuntukkan seorang tokoh
terkenal seperti raja.
Sri Baduga Maharaja
melakukan pergantian nama saat dilantik menjadi raja Kerajaan Sunda Pakuan
Pajajaran. Ia awalnya bernama Prabu Guru Dewa Pratana dan berganti nama menjadi
Sri Baduga Maharaja Ratu Aji. Pergantian nama tersebut pun tertuang di Prasasti
Batu Tulis sebagaimana yang dihimpun dari makalah penelitian Universitas Padjadjaran Jatinangor:
“Ini sasakala. Prebu Ratu purane pun diwastu
diya wi ngaran Prebu Guru Dewataprana diwastu diya di ngaran Sri Baduga
Maharaja Ratu Aji di Pakwan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata”. (Ini tanda
peringatan, Prabu Ratu almarhum, beliau dilantik menggunakan nama Prabu Guru Dewataprana,
dilantik lagi dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakwan Pajajaran Sri
Sang Ratu Dewata”).
Dalam Babad Siliwangi menyebut siliwangi berarti asilih wewangi yang berarti mengganti nama. Kecocokan antara arti siliwingi dengan keterangan pada Prasasti Batu Tulis membuat sang raja terkenal dengan julukan Siliwangi.
Komentar
Posting Komentar