Komunalnews.com
Ekspor batu bara
disetop sementara oleh pemerintah mulai 1-31 Januari 2022. Keputusan itu
diambil untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dalam negeri.
Presiden Jokowi bahkan mengancam mencabut izin perusahaan yang tidak mematuhi
kewajiban pemenuhan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (DMO).
1. Garibaldi Thohir
Forbes mencatat, kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir ini berada di urutan
ke-17 orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya tercatat US$ 2,6 miliar.
Sumber kekayaan pria yang akrab disapa Boy Thohir ini salah satunya berasal PT
Adaro Energy Tbk (ADRO). Perusahaan ini memiliki bidang usaha utama
pertambangan batu bara.
Selain sebagai Presiden Direktur, Boy Thohir merupakan pemegang saham Adaro. Ia
tercatat menggenggam saham Adaro dengan porsi 6,18%.
2. Edwin Soeryadjaya
Seperti dikutip Forbes, Edwin memiliki kekayaan US$ 1,51 miliar dan
menempatkannya sebagai orang terkaya di Indonesia nomor 29. Kekayaannya berasal
dari batu bara dan investasi.
Ia merupakan salah satu pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Pria yang
juga putra pendiri PT Astra Internasional Tbk ini juga menggenggam 3,29% saham
PT Adaro Energy Tbk.
3. Thedore Permadi Rachmat
Pengusaha senior ini tercatat sebagai Wakil Komisaris PT Adaro Energy Tbk.
Forbes mencatat, ia berada di urutan 15 orang terkaya Indonesia dengan kekayaan
US$ 3 miliar. Di Adaro, ia memiliki saham 2,54%.
Ia merupakan pendiri Triputra Group yang didirikan pada tahun 1998. Triputra
bergerak di sejumlah lini bisnis termasuk agribisnis, manufaktur dan
pertambangan.
4. Low Tuck Kwong
Pria kelahiran Singapura ini merupakan pendiri Bayan Resources yakni sebuah
perusahaan pertambangan batu bara yang cukup terkenal di Indonesia. Kekayaannya
tercatat US$ 2,6 miliar dan menempatkannya di urutan ke-18 orang terkaya di
Indonesia versi Forbes.
Berdasarkan RTI, Low Tuck Kwong memiliki saham Bayan Resources sebanyak 55,17%.
5. Arsjad Rasjid
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini merupakan Direktur
Utama PT Indika Energy Tbk. Ia juga memiliki 1,2 juta saham atau sebanyak 0,02%
perusahaan tersebut.
Dikutip dari laman perusahaan, Indika mengelola tambang batu bara melalui PT
Kideco Jaya Agung. Perusahaan tersebut merupakan produsen batubara terbesar
ketiga.
Kideco Jaya Agung yang didirikan tahun 1982, melakukan penambangan batubara
terbuka di atas lahan konsesi seluas 50.921 hektar di Kabupaten Paser,
Kalimantan Timur. Kideco memegang hak pertambangan batubara sampai tahun 2023
di bawah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi
pertama.
Komentar
Posting Komentar