Komunalnews.com
Seorang pembeli
dilaporkan pedagang Siomay ke Polisi karena
alasan yang cukup memalukan.
Pelanggan Siomay
tersebut kerap kali ngutang!
Pedagang Siomay bernama
Efendi (48), itu sudah jengkel sampai ke ubun-ubun dengan ulah pelanggannya
hingga lapor ke Polsek Metro Penjaringan, Jakarta Selatan.
Langkah itu diambil
Efendi karena tagihan Siomay pelanggannya sudah tembus jutaan rupiah.
Dia melaporkan
pelanggan tetapnya itu atas dugaan penipuan dengan total utang mencapai Rp 4,2
juta.
Pelapor dalam
laporannya mengungkapkan telah mengalami kerugian Rp 4,2 juta karena terlapor
tak kunjung membayar tagihan atas pesanan siomay yang
sudah dikirim sejak Juni 2021.
"Suatu hari pelaku
memesan makanan siomay kepada saya di kios siomay milik
saya di Toko Swalayan Superindo Jalan Muara Karang Raya," kata Efendi
dalam laporannya.
Mulyana setidaknya
sudah empat kali memesan siomay dari kios Efendi secara bertahap mulai Mei-Juni
2021 dan tidak mau membayar.
"Ketika pelaku
saya tagih ternyata hingga saat ini pelaku menghindar dan pelaku tidak mau
mengangkat telepon saya," kata Efendi.
Alhasil Efendi yang
mengaku menderita kerugian senilai Rp 4.205.000 lalu melaporkan Mulyana
ke Polsek Metro Penjaringan
Menanggapi hal itu,
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP M. Fajar mengatakan, pihaknya sudah
memeriksa beberapa saksi terkait laporan tukang siomay itu.
"Masih
penyelidikan. Dua saksi sudah diperiksa, tindaklanjut klarifikasi terlapor,"
kata Fajar.
Kenapa yang Berutang
lebih galak?
Kenapa ya, orang yang
berutang justru bisa lebih galak saat ditagih? Padahal, hak si pemberi utang
untuk meminta pelunasan?
Ternyata, ada
penjelasan psikologisnya!
Merasa terancam
Psikolog dari Pion
Clinician, Astrid WEN mengungkapkan, secara psikologis, mereka yang berutang
cenderung lebih galak saat ditagih karena merasa terancam.
Sikap galak yang
ditunjukkan merupakan defense dari orang yang berutang untuk melindungi
dirinya.
"Psikolog Senior
bernama Donna Gates pernah berkata kepada saya bahwa sebagian orang ketika
merasa terancam atau tidak aman, mereka akan membesarkan diri seperti
defense," ujar Astrid
"Reaksi ini juga
bersifat emosional karena tujuannya untuk melindungi diri secara cepat,"
ujar Astrid.
"Jika mereka
memiliki lebih banyak solusi atau antisipasi (untuk melunasi utangnya), mereka
tidak mengeluarkan defense seperti ini," lanjut dia.
Tips jika ingin
meminjamkan uang kepada orang lain
Bagaimana
mengantisipasinya agar tak terjadi situasi yang tak enak saat menagih utang?
Astrid memberikan sejumlah tips jika Anda akan memberikan pinjaman kepada orang
lain.
Perhatikan beberapa hal
berikut ini:
1. Beri pinjaman dengan
nominal yang Anda rela kehilangan jumlah uang tersebut. Ketika meminjamkan uang
kepada orang lain, baik keluarga, sahabat, dan lain-lain, tetap ada risiko
kehilangan uang yang dipinjamkan.
2. Buat aturan yang
jelas saat memberikan pinjaman. Anda juga perlu tahu tujuan orang meminjam
uang, berapa banyak yang dibutuhkan, kapan dan bagaimana mekanisme
3. Sebelum memberikan
pinjaman, konsultasikan terlebih dulu kepada pasangan/orang lain atau mungkin
mencari tahu apakah orang yang akan berutang itu punya kebiasaan meminjam uang
kepada orang lain dan bertanggung jawab atas pinjamannya atau tidak.
Astrid mengatakan, hal
yang perlu dipertimbangkan, jika peminjam tidak bisa mengembalikan, apa Anda
rela kehilangan uang tersebut atau tidak.
"Jangan berikan
bantuan yang membuatmu bimbang," ujar Astrid.
Dengan aturan peminjaman yang jelas, akan mengingatkan peminjam bahwa jika tidak berjalan baik, dia tidak akan bisa lagi meminjam..
Pesan untuk yang mau
berutang
Kepada mereka yang akan
meminjam uang, perlu pula memperhatikan beberapa hal ini agar ke depannya tak
terjadi perselisihan ketika tiba saatnya pengembalian pinjaman:
Beritahu alasan meminjam uang dan berapa banyak uang yang ingin dipinjam
Beritahu kapan akan
mengembalikan pinjaman
Lakukan peminjaman
secara profesional. Jika ada syarat peminjaman seperti perjanjian hitam di atas
putih, jaminan, ataupun bunga, hal tersebut adalah wajar. Pilih yang membuatmu
tidak semakin terjerat dalam utang.
Komentar
Posting Komentar