Langsung ke konten utama

Gerindra-Golkar Setuju Heru Penjabat Gubernur DKI, PKS Singgung Sekda


 Komunalnews.com

Partai-partai pemilik kursi di DPRD DKI buka suara soal siapa gerangan penjabat Gubernur DKI Jakarta saat Anies Baswedan telah selesai masa baktinya sebelum Pilgub digelar lagi 2024.

 

Penasehat Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik, mengaku setuju apabila Kepala Sekretariat Presiden RI, Heru Budi Hartono menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI.

 

Menurutnya, Heru merupakan sosok tepat mengisi jabatan tersebut.

Menurut Taufik, Heru memiliki pengalaman bekerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI. Taufik menyatakan, dengan pengalamannya itu, Heru dinilai akan mampu memetakan permasalahan di Ibu Kota.

"Setuju, orang dia paham. Dia kan di Pemda DKI dari bawah, saya paham banget dia. Dari bawah, jadi wali kota, saya paham betul sepak terjangnya Pak Heru," kata Taufik 

Karier Heru memang malang melintang di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada 1993, ia sempat menjadi Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara.

Kemudian, ia tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Biro KDH dan KLN DKI Jakarta pada 2013. Setahun berselang, ia ditugaskan menjadi Wali Kota Jakarta Utara.

Selanjutnya, pada 2015, Heru ditunjuk sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta pada masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kendati setuju dengan sosok Heru, Wakil Ketua DPRD itu mengatakan bahwa semua keputusan berada di tangan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, DPRD DKI Jakarta tidak bisa mendikte keputusan Jokowi.

"Kita kan enggak bisa mendikte, itu keputusannya di tangan Presiden. Tapi kalau pun beredar nama Heru, saya kira Heru orang yang paham soal Jakarta," ujar Taufik.

Senada dengan Taufik, Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco juga mengaku setuju apabila Jokowi menunjuk Heru sebagai pengganti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang akan rampung jabatannya pada 16 Oktober 2022.

Menurut dia, dilihat dari syarat dan karakter pemimpin yang layak mengisi jabatan tersebut ada di sosok Heru.

"Kalau bicara Pak Heru, yang pasti satu, ASN-nya masuk (memenuhi syarat). Kedua, dia pernah menjabat sebagai pejabat di lingkungan Pemprov DKI," ujar Basri

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Ismail, mengatakan, untuk pengganti Anies ada dua kemungkinan. Pertama, orang yang ditunjuk Kementerian Dalam Negeri, kedua yakni sosok Sekretaris Daerah (Sekda) Marullah Matali.

Menurut Ismail, Marullah juga berpeluang menjadi penjabat Gubernur hingga 2024.

"Ada dua kemungkinan, orang yang ditunjuk Kemendagri atau Sekda itu juga masuk di dalamnya untuk bisa ditunjuk," ujar Ismail di Balai Kota.

Kendati begitu, menurut dia, semua keputusan itu ada di tangan Kemendagri. Ismail menambahkan, yang terpenting, penjabat yang nanti bakal menggantikan Anies memenuhi seluruh persyaratan maupun kriteria.

Untuk kriteria, Ismail menyebut, penjabat yang nanti akan menggantikan Anies harus memiliki pengalaman untuk mengurus Jakarta. Selain itu, penjabat tersebut juga memiliki pemikiran yang sejalan dengan desain besar pembangunan Jakarta.

"Sehingga di sisa waktu masa jabatan Plt tadi cenderung lebih banyak untuk melanjutkan apa yang sudah ditetapkan tersebut dan terhindar dari polemik bahkan kegaduhan politik," jelasnya.

Di sisi lain, soal sosok Heru, Ismail menilai bahwa mantan Wali Kota Jakarta Utara itu memang memiliki rekam jejak yang bagus.

"Paling tidak kalau melihat dari track record beliau (Heru), beliau juga sebenernya punya pengalaman kan, sebelumnya kalau enggak salah di BPKAD," ujarnya.

"Sama wali kota, artinya secara pengalaman seharusnya sudah mumpuni ya, kan terlebih lagi seharusnya memang tidak ada ganjalan, karena beliau sudah mendapat kepercayaan juga dari Pak Presiden ya dibuktikan dengan beliau diminta untuk membantu kan di ring 1 sana," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, nama Heru sempat disinggung Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono. Gembong berharap Pj yang ditunjuk nanti merupakan sosok yang menguasai permasalahan di Ibu Kota RI tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal