Langsung ke konten utama

Usai Dakwah Cholil Nafis Ungkap Akan Menguning Pada Waktunya

Komunalnews.com
Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengungkapkan pernyataan bahwa dirinya nanti akan "menguning" ketika waktunya tepat. 

Hal yang disampaikan Cholil saat mengisi ceramah dalam acara pengajian akbar keluarga besar Partai Golkar menyambut bulan suci Ramadhan yang dihadiri 2.500 jamaah Majelis Taklim dan pengurus DPP Partai Golkar.

"Saya senang diundang partai Golkar, tadi ketika saya (kirim) foto ke grup, alumni UIN (Universitas Islam Negeri) bilang 'kok Pak Cholil enggak pake jaket kuning?' Saya bilang 'pada waktunya akan menguning'," kelakar Cholil dalam acara yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, Minggu (19/3/2023).

Pernyataan Ketua MUI itu pun disambut  tepukan tangan dari jamaah pengajian yang hadir. 

Di sisi lain, Cholil mengaku bahwa ia kerap mengisi ceramah di sejumlah partai politik (parpol). Akan tetapi, kata dia, keberagaman majelis taklim hanya dirasakan ketika mengisi acara Partai Golkar.

"Saya ceramah di beberapa partai, sebagai orang MUI bidang dakwah harus masuk ke seluruh partai karena partai adalah rekan dan teman seperjuangan Majelis Ulama Indonesia," kata Cholil.

"Tapi saya baru dapatkan yang paling banyak berkenaan dengan keragaman, majelis keragaman bahkan ada binaan majelis ta'lim hanya Partai Golkar. Saya sudah datang beberapa tempat enggak ada yang sebanyak partai Golkar," ucapnya.

Dalam ceramahnya, Cholil juga memberi pesan kepada politikus Partai Golkar agar tidak tergiur kekuasaan semata. Ia berharap seluruh politikus dari Partai berlambang pohon beringin itu betul-betul bekerja untuk menyerap aspirasi masyarakat.

"Ketika ingin jadi presiden, anggota dewan, jangan semata ingin menguasai tapi ingin sampaikan suara rakyat," pesannya.
Komunalnews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal