Komunalnews.com
Pemerintah tengah menyusun rencana strategis demi terlepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap. Ditargetkan, RI dapat mencapai posisi sebagai negara maju pada kisaran tahun 2030-2032.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat kabinet. Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar strategi demi terlepas dari middle income trap agar dirancang lebih rinci dan dibuatkan grand strateginya.
"Salah satunya tentu kita punya target untuk lepas dari middle income trap. Lepas dari middle income trap diperkirakan di tahun 2030-an, 2032," katanya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Pada tahun tersebut, pemerintah memperkirakan Gross Domestic Product (GDP) akan menyentuh US$ 12.000 atau setara Rp 181,2 juta (kurs Rp 15.100) dengan total penduduk diproyeksikan mencapai 300 juta penduduk.
"Maka ekonomi kita pada waktu itu jadi 3 kali ekonomi hari ini dan itu merupakan pasar domestik yang besar," imbuhnya.
Airlangga menyampaikan, Jokowi mengarahkan sejumlah langkah demi mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya ialah dengan menjaga harga energi murah dalam rangka menjaga inflasi.
"Salah satu yang dibahas, kita harus memiliki energi yang murah. Ini dibuktikan pada saat COVID-19 faktor inflasi sangat dipengaruhi energi. Mengakibatkan inflasi yang tidak terkendali di berbagai negara," ujarnya.
Tidak hanya itu, Jokowi juga memberikan arahan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan. Jokowi juga mengarahkan agar sektor manufaktur terus didorong kontribusinya.
"Lalu grand strategi seperti hilirisasi sektor manufaktur. Manufaktur kan sekarang kontribusi 18%. Ke depan, ditargetkan manufaktur di 2045 bisa meningkat menjadi 20%. Bapak minta sektornya lebih rinci lagi. Ini yang akan disiapkan Bappenas," terangnya.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar