Sampai Bikin Gajah Mada 'Berat Tangan,' Mengapa Kerajaan Majapahit yang Kekuasaannya Membentang hingga Malaysia dan Filipina Gagal Taklukkan Pajajaran?
Komunalnews.com
Kekuasaan kerajaan Majapahit membentang
begitu luas, namanya disegani berbagai kerajaan di Asia.
Meski berhasil mempersatukan wilayah Nusantara
bahkan hingga Malaysia dan Filipina, Majapahit tidak bisa
menguasai Pajajaran.
Lalu mengapa Majapahit tidak bisa
menaklukan kerajaan yang berada di barat Pulau Jawa ini?
Kerajaan Pajajaran sendiri merupakan nama lain dari
Kerajaan Sunda.
Kerajaan Sunda dengan Majapahit secara politik
hubungannya baik-baik saja.
Hanya tidak ada pengakuan tunduk dari penguasa Sunda
atas Majapahit.
Wilayah Sunda, khususnya Kerajaan Sunda merupakan
wilayah yang unik bagi Majapahit.
Disebutkan bahwa Mahapatih Gajah Mada sampai enggan
untuk menyerang secara militer.
Padahal wilayah Sunda merupakan bagian yang dibidik
oleh Gajah Mada supaya sumpahnya untuk menyatukan Nusantara terwujud.
Sunda merupakan kerajaan sendiri yang bebas dan tak
layak untuk ditaklukkan secara militer.
Hal itu didasarkan pada temuan Prasasti Raja Sri
Jayabhupati dari abad 11 yang di dalamnya disebut terdapat gelar yang mirip
Airlangga.
Konon, raja-raja Sunda masih keturunan dari
Jayabhupati yang masih berkerabat dengan penguasa di Jawa bagian timur.
Perang
Bubat
Kerajaan Sunda dengan Kerajaan Majapahit konon
bertikai hebat lewat peperangan yang dikenal dengan Perang Bubat.
Meskipun kebenarannya diragukan, namun jika Perang
Bubat benar-benar terjadi pada 1357 M, maka ini merupakan kesempatan Gajah Mada
untuk menaklukkan Sunda.
Kisah ini dimuat dalam Kidung Sunda, karya sastra
yang ditemukan di Bali.
Konon, Perang Bubat terjadi ketika putri raja Sunda,
Dyah Pitaloka, akan menikah dengan Raja Hayam Wuruk.
Pernikahan itu sebenarnya murni hubungan asmara
antara Raja Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka.
Namun Gajah Mada mensyaratkan Kerajaan Sunda tunduk
di bawah Majapahit.
Rombongan Kerajaan Sunda tentu menolak klaim ini.
Raja Sunda bahkan dikisahkan sampai memaki-maki
Gajah Mada.
Akhirnya meletuslah Perang Bubat yang menewaskan
banyak korban.
Kerajaan Sunda tetap tidak pernah tunduk oleh
Majapahit.
Setelah gagal menikahi Dyah Pitaloka, Hayam Wuruk
menikah dengan Sri Sudewi yang merupakan putri Wijayarajasa Bhre Wengker.
Dari pernikahan Hayam Wuruk ddan Sri Sudewi,
lahirlah Kusumawardhani.
Tahun 1389, Hayam Wuruk meninggal dengan dua anak:
Kusumawardhani (yang bersuami Wikramawardhana), serta Wirabhumi yang merupakan
anak dari selirnya.
Namun yang menjadi pengganti Hayam Wuruk adalah
menantunya, Wikramawardhana.
Setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk tiada, Kerajaan
Majapahit terus mengalami kemunduran.
Komentar
Posting Komentar