Langsung ke konten utama

Perintah Soeharto dan Operasi Penangkapan DN Aidit Hingga ke Solo


 Komunalnews.com

Ketua Committee Central Partai Komunis Indonesia Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit ditangkap di Solo pada 22 November 1965 oleh Tentara Nasional Indonesia atau TNI. Penangkapan orang nomor satu PKI ini dilakukan atas perintah Soeharto kepada Kolonel Yasir Hadibroto, Komandan Brigade IV Infanteri.

 

Dilansir dari Buku “Seri Buku Tempo: Aidit”, perintah Soeharto ini diterima Yasir di Markas Komando Strategis Angkatan Darat, Jakarta. “Nah, yang memberontak sekarang ini adalah anak-anak PKI Madiun dulu. Sekarang bereskan itu semua!. DN Aidit ada di Jawa Tengah. Bawa pasukanmu ke sana,” kata Soeharto

 

Situasi pada saat percakapan itu, yaitu tanggal 2 Oktober 1965, memang sedang terjadi pengejaran besar-besaran orang-orang PKI yang disinyalir terlibat dalam G30S. Tetapi, Aidit sebagai orang nomor satu PKI, justru menghilang.

 

Atas perintah Soeharto, Yasir dan pasukannya pergi ke Solo untuk menemui Sri Harto, orang kepercayaan pimpinan PKI yang sedang berada di rumah tahanan. Sri Harto sendiri sebenarnya adalah seorang intel Angkatan Darat yang disusupkan ke serikat buruh pengecoran logam di Solo yang berafiliasi dengan PKI.

 

Dari Sri Harto, Yasir mendapatkan informasi bahwa Aidit akan segera pergi ke sebuah rumah di Desa Sambeng, belakang Stasiun Balapan, pada 22 November.

 

Yasir kemudian menyusun rencana untuk menangkap Aidit. Benar saja, sekitar pukul sebelas siang, Aidit muncul di rumah yang dikatakan oleh Sri Harto sebelumnya dengan menumpang Vespa milik Sri Harto sendiri.

 

Dilansir dari artikel “Dan Soeharto pun Tersenyum” yang dimuat di Majalah Tempo Edisi 1 Oktober 2007, penggrebekan dilakukan pukul sembilan malam oleh Brigif IV yang dipimpin oleh Letnan Ning Prayitno.

 

Sedangkan Yasir hanya mengawasinya dari jauh.

Ketika digerebek ada kopi yang baru diminum separuh cangkir dan sebatang puntung rokok di meja yang asapnya masih mengepul. Pemilik rumah mengatakan tidak ada orang yang bersembunyi di rumah itu.

 

Namun, Prayitno tidak percaya begitu saja. Semua kolong dan almari dibuka satu persatu, tidak terkecuali dapur. Ternyata Aidit bersembunyi di balik lemari dengan cara kakinya bertumpu di almari dan bokongnya menekan dinding kayu. Alwi Shahab, wartawan geek yang sedang meliput di Solo, juga menulis di harian Republika yang mengatakan bahwa saat digerebek Aidit memang tengah bersembunyi di dalam lemari.

 

Dan Prayitno sendiri yang menemukannya.

“Mau apa kamu?”, bentak Aidit saat keluar dari lemari. Prayitno pun keder, tetapi segera menguasai keadaan. Dengan setengah membujuk, Prayitno membawa Aidit ke markas mereka di Loji Gandrung.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal