Komunalnew.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menutup pintu
negosiasi dengan para obligor dan debitur yang terlibat skandal bantuan
likuiditas bank indonesia (BLBI) dan tidak kooperatif. Termasuk Hutomo Mandala
Putra alias Tommy Soeharto.
Hal ini disampaikan Menteri Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan (Polhukam) Mahfud Md akhir pekan lalu usai penyitaan aset milik
Tommy.
"Nggak ada nego-nego lagi sekarang, datang saja
ke kantor, jelaskan," ujarnya dalam konferensi pers virtual.
Menurut Mahfud negosiasi menjadikan kasus BLBI belum
selesai hingga saat ini. Padahal sudah 22 tahun berlalu sejak pinjaman
diberikan pemerintah pada krisis keuangan 1997-1998.
"Memang setiap ganti pejabat, ganti Menteri,
ganti Dirjen itu selalu ada upaya dari obligor/debitur itu nego ke pemerintah.
Mengaku tidak punya utanglah, ingin menghitung kembalilah, sehingga
tertunda-tunda sampai saat ini. Oleh sebab itu ini sudah 22 tahun kan, nggak
boleh begitu lagi, mari kita selesaikan sekarang," jelasnya.
Ia pun menekankan, bagi para obligor/debitur yang
memiliki utang jangan berani untuk kabur dan menjual hartanya apalagi yang
sudah dijaminkan. Karena pemerintah sudah memiliki catatan dan
akan segera menyitanya.
"Kalau punya bukti sudah lunas dan itu sah ya
kita nyatakan lunas. tapi kalau belum dan jaminan masih ada di kita, jangan
coba-coba dijual, disewakan, atau dialihkan ke pihak lain, itu tidak boleh.
Nggak ada nego-nego lagi sekarang. Masa nego terus 22 tahun," tegasnya.
Komentar
Posting Komentar