Langsung ke konten utama

Polisi Banting Mahasiswa, Ini Alasan Brigadir NP

 

Komunalnews.com

Tangerang-Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro menyatakan Brigadir NP,
anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Tangerang saat ini masih menjalani pemeriksaan internal di Polresta Tangerang di Tigaraksa. Pemeriksaan NP dilakukan menyusul tindakan polisi banting mahasiswa M. Faris Amrullah, 21 tahun, mahasiswa UIN Banten saat berdemo di kompleks gedung Pemerintah Kabupaten Tangerang di Tigaraksa.

"Masih dalam proses pemeriksaan internal oleh biro Paminal Divpropam Polri," kata Wahyu, Kamis, 14 Oktober 2021.

Dalam pemeriksaan awal NP mengaku tidak berniat menganiaya mahasiswa. NP juga sudah meminta maaf secara langsung kepada Faris dan ayahnya pada Rabu petang, 13 Oktober 2021.

"Saat diamankan (mahasiswa) memberontak sehingga spontan membanting dan tidak ada niat untuk menganiaya." Wahyu juga mengatakan dalam apel, dia berpesan agar anggotanya melakukan tindakan terukur dan humanis.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memonitor penanganan perkara yang dilakukan anggota Polri itu. Komisioner Komnas HAM Amiruddin mengatakan akan mengawal penegakan hukum menyusul penganiayaan yang dilakukan seorang anggota Polri terhadap seorang mahasiswa dalam unjuk rasa Hari Ulang Tahun Pemerintah Kabupaten Tangerang ke389 di Tigaraksa itu.

"Jika dilihat dari video itu tindakan seorang anggota polisi membanting seseorang yang dalam penguasaannya adalah tindakan tidak patut," kata Amirudin kepada Tempo Rabu malam. Ia meminta agar Kapolda Banten dan atau Kapolres Tangerang harus menindak anggotanya yang membanting mahasiswa itu sesuai hukum.

Perkara itu juga menjadi sorotan Kepala Ombudsman Perwakilan Banten Dedy Irsan. Ombudsman mengapresiasi langkah cepat Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho dalam penanganan oknum polisi yang diduga melakukan kesalahan prosedur tetap atau   tindakan kekerasan dalam pengamanan unjuk rasa itu.

Kapolda Banten dan Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro dinilai proaktif pasang badan dengan menghubungi orang tua mahasiswa. "Dan meminta maaf atas tindakan kesalahan yang dilakukan oknum aparat kepolisian,"kata Dedy.

Di media sosial, viral video seorang polisi banting mahasiswa saat pembubaran demonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang. Unjuk rasa Himata Banten Raya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke389 Kabupaten Tangerang itu semula berjalan damai. 

Bentrokan pecah ketika polisi membubarkan demo mahasiswa Himata Banten itu dengan alasan mencegah kerumunan saat pandemi Covid-19. Belakangan diketahui pemuda yang dibanting itu bernama Faris mahasiswa semester 9, Fakultas Syariah UIN Serang.

Faris sempat kejang dan pingsan, lalu dirawat di klinik Polres Kota Tangerang. Dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Harapan Mulia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal