Langsung ke konten utama

Kemendagri Bahas Ekosistem Pemilu Sehat Di Webinarnya Secara Online

Komunalnews.com

Ditjen Politik dan PUM Kemendagri RI melalui Direktorat Poldagri gelar webinar dalam rangka mendukung kelancaran penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Tahun 2024 sebagai upaya untuk membangun ekosistem pemilu yang sehat.

Webinar ini mengangkat tema ‘Pengembangan Literasi Politik Melalui Forum Pemuda. Politik Uang : Potensi, Pencegahan dan Penindakan’. Webinar ini berlangsung secara daring, di Ruang Rapat Gedung F lantai 4, Kemendagri, Jakarta Pusat, (9/2/2023).

Direktur Poldagri, Syarmadani dalam sambutannya membuka acara webinar ini mewakili Dirjen Politik dan PUM Kemendagri menyampaikan, tujuan pelaksanaan webinar ini diharapkan dapat membangun sebuah pemahaman apa yang dimaksud dengan ‘Politik Uang’. 

“Ancaman apa yang ada dibalik politik uang ?. Bagaimana kita menangani politik uang ?. Bagaimana kita mencegah politik uang ? secara langsung berhadapan dengan masalah politik uang. Bersama-sama dengan stakeholder yang mempunyai jaringan untuk menggerakkan dan mengikis politik uang," ucap Syarmadani. 

“Hal-hal seperti ini tentu kita sadari bersama sesuatu yang harus kita kikis, sesuatu yang semestinya tidak menjadi bagian dari kegiatan demokrasi kita. Termasuk juga dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan dan bermasyarakat," sambungnya. 

Politik uang adalah suatu perilaku yang sudah hadir di masyarakat. Politik uang ini terjadi ketika ada yang memberi dan menerima. Karakter publik sangat menentukan disini, ketika ada yang memberi tetapi publik tidak mau menerima tentu tidak akan terjadi politik uang karena motif politik tertentu.

“Akhir-akhir ini keadaannya semakin membahayakan terlebih ketika diadakan survei. Masyarakat masih ada sebagian bahkan jumlahnya cukup besar yang setuju terhadap keberadaan politik uang. Apalagi praktek-praktek dilapangan tentu banyak cerita politik uang ini masih berlangsung," ujar Syarmadani.

“Kondisi ini tentu akan sangat membahayakan bagi Republik ini. Posisi politik uang ini akan menggerus nilai identitas demokrasi, menggerus keadilan, dan bisa jadi politik uang ini justru akan menumbangkan demokrasi," lanjutnya.

“Harapan kita sebagai penyelenggara pemerintahan, konsolidasi politik bisa berjalan dengan baik dengan benar-benar menggunakan hati nurani dan rasionalitas yang terbangun di masyarakat. Yang akhirnya selain meningkatkan kualitas demokrasi di Republik ini juga akan mengubah cara pandang Dunia terhadap Indonesia," pintanya. 

“Memang bukan pekerjaan yang mudah, tetapi sekali lagi dengan kerja kita bersama dengan kolaborasi semua pihak dan semua unsur komponen bangsa ini, mudah-mudahan dalam waktu yang relatif singkat terutama pada saat pemilu dan pilkada 2024 yang akan datang, praktek-praktek politik uang ini bisa kita tekan”. tutupnya. 

Webinar ini dihadiri oleh Organisasi Pemerintah daerah (OPD), Komisioner KPU RI, Mochammad Afifuddin, Ketua dan Anggota Bawaslu RI, Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Ratna Dewi Pettalolo, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung, Amir Yanto, Direktur Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Beren Rukur Ginting, Baintelkam Polri, Agus Sutrisno. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rifki Arif Budianto. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia. Jajaran Penyelenggara Pemilu KPU RI, Bawaslu RI Provinsi Kabupaten/Kota.

Komunalnews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal