Keadaan perekonomian global pada 2023 lagi menyusut. Segara Research Institute memperhitungkan keberpihakan pada usaha kecil, mikro, serta menengah ataupun UMKM dapat jadi pemecahan.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam berkata tahun 2023 diyakini selaku tahun yang suram, walaupun pertumbuhan pada akhir 2022 menampilkan sedikit isyarat yang menggembirakan, semacam tekanan inflasi di global yang mereda.
“ Tahun 2023 senantiasa diliputi ketidakpastian yang besar. Bermacam lembaga keuangan internasional memproyeksikan perkembangan ekonomi global pada tahun 2023 tidak hendak lebih dari 3 persen,” kata Piter melalui penjelasan tertulis yang diterima.
Momentum berakhirnya pandemi, lanjut ia, idealnya dapat dimanfaatkan buat mendesak perkembangan ekonomi secara optimal. Tetapi, ia memperhitungkan keadaan perekonomian global yang lagi menyusut menjadikan upaya ini jadi tidak gampang.
“ Inilah tantangan perekonomian di tahun 2023,‘ mengoptimalkan perkembangan ekonomi di tengah lesunya perekonomian global’,” tutur Piter.
Ia melanjutkan, kala tren perekonomian global menyusut, perkembangan ekonomi pastinya hendak lebih bersandar pada perekonomian dalam negeri. Kala global supply chain( rantai pasok dunia) tersendat, harapan bergeser kepada pengembangan domestic supply chain( rantai pasok lokal).
“ Kala banyak industri besar tidak berdaya ditengah hantaman global, UMKM kembali jadi tempat berpaling. Pengembangan domestic supply chain serta keberpihakan kepada UMKM dapat jadi alternatif strategi buat senantiasa dapat memacu perkembangan ekonomi di tengah lesunya perekonomian global,” papar Piter.
Bagi Piter, sokongan zona keuangan terhadap alternatif strategi tersebut sangat diperlukan. Industri Jasa Keuangan memanglah wajib senantiasa mengedepankan kehati- hatian, kata ia, namun buat menggunakan momentum pemulihan ekonomi pula diperlukan terobosan- terobosan.
Ia juga berharap terdapat kebijakan inovatif dari Otoritas Jasa Keuangan ataupun OJK yang bertabiat counter cyclical. Baginya, OJK sudah menghasilkan kebijakan- kebijakan yang lumayan suportif pada perekonomian sepanjang pandemic.
“ Tidak kelewatan apabila kita kembali berharap kalau OJK pula sanggup menghasilkan kebijakan- kebijakan terobosan yang hendak mengoptimalkan perkembangan ekonomi pasca pandemi,” tutur ia.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar