Komunalnews.com
Honduras akan menjadi anggota baru Dewan Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) dalam waktu dekat. Indonesia dan Malaysia sebagai anggota CPOPC sudah menyepakati perihal tersebut."Pertemuan juga membahas strategi perluasan keanggotaan CPOPC. Tadi telah disepakati untuk memasukan Honduras menjadi anggota ketiga dari CPOPC dalam waktu dekat," ucap Menko Airlangga Hartarto, (9/2/23).
Honduras adalah salah satu negara penghasil minyak sawit terbanyak di Amerika Tengah. Negeri ini sudah menjadi observer ataupun pengamat CPOPC selama 5 tahun.
Dengan bergabungnya Honduras, negeri ini akan menjadi negeri ketiga yang bergabung di CPOPC. Tidak hanya itu, Honduras akan menjadi negeri Amerika Latin awal yang bergabung di CPOPC.
Ia melanjutkan, pertemuan itu juga setuju melaksanakan misi bersama ke uni Eropa untuk mengkomunikasikan serta menghindari konsekuensi yang tidak di inginkan dari peraturan deforestasi.
Airlangga menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menyepakati keterlibatan negara - negara pengimpor terutama lewat diskusi kebijakan dan strategi untuk pemberlakuan Minyak Sawit Berkepanjangan Indonesia (ISPO) dan Minyak Sawit Berkepanjangan Malaysia (MSPO) yang lebih luas di pasar global.
Ia melanjutkan, pertemuan itu juga setuju melaksanakan misi bersama ke Uni Eropa untuk mengkomunikasikan serta menghindari konsekuensi yang tidak di inginkan dari peraturan deforestasi. Seperti industri menjual kopi, minyak sawit, kedelai serta komoditas lain yang terkait deforestasi ke pasar UE. Dengan demikian, Indonesia termasuk negara yang akan mengalami akibat ketentuan itu.
"CPOPC bermaksud untuk terus terlibat dan UE dalam mencari hasil yang menguntungkan bagi negara produsen maupun konsumen," ujarnya.
Kemudian, setelah misi bersama ke UE, mereka akan melakukan kunjungan ke India untuk memanfaatkan beberapa peluang potensial di sana, serta mempromosikan ISPO dan MSPO. Sebabnya, India telah mengakui ISPO dan MSPO. India juga memberlakukan Minyak Sawit Berkelanjutan India.
"Pada kesempatan ini, secara resmi, juga tadi menyerahkan Keketuaan CPOPC kepada Yang Amat Terhormat Dato' Sri Fadillah sebagai Ketua Malaysia untuk periode tahun 2023," papar Menko Airlangga.
Ia mengatakan telah melakukan dialog industri dengan para perwakilan pemangku kepentingan dari industri kelapa sawit baik dari Indonesia maupun Malaysia.
Airlangga juga menyebut bahwa para petani berharap CPOPC bisa memerankan peran lebih agar bisa membantu CPO atau minyak sawit mentah menjadi salah satu program pengentasan kemiskinan baik di Indonesia maupun di Malaysia.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar