Komunalnews.com
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengungkapkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga Senin (6/2), di gudang Perum Bulog mencapai 555.979 ton. Airlangga meminta cadangan beras tersebut untuk segera memasuki pasar untuk mendorong dan menekan lonjakan harga beras di pasaran.“Sekarang yang dilakukan Pemerintah adalah memperkuat cadangan beras. Di mana cadangan beras per hari ini sekitar 550.979 ton, dan cadangan ini diminta untuk segera di masukkan ke pasar,” ucap Airlangga, (6/2).
Dia juga menjelaskan terkait kenaikan harga beras erat kaitannya dengan ketersediaan barang serta waktu masa panen. Sementara itu, masa panen sendiri akan terjadi pada Maret atau April 2023. Untuk itu, Airlangga meminta supaya Bulog segera menyerap gabah dari petani.
Saat ini harga beras masih terbilang mahal. Berdasarkan daftar di Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras secara rerata nasional Senin (6/2) naik Rp 20 untuk beras medium menjadi Rp 11.680 per kg. Beras premium juga ikut naik di mana harganya menjadi Rp 13.310 per kg.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan bahwa kenaikan harga beras ini terjadi lantaran kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan data di awal tahun 2022 lalu.
“Kondisi beras saat ini masih stabil tinggi karena memang ini bermula dari kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun lalu. Ini jadi masalah sekarang sehingga akan mempengaruhi harga di pasaran, walaupun sudah ada impor tetapi tetap juga proses berkurangnya beras di pasaran itu memang jadi persoalan tersendiri itu yang pertama,” papar Reynaldi.
Reynaldi juga menjelaskan, sejak dua bulan lalu harga beras sudah naik melebihi batas Harga Eceren Tertinggi (HET) yakni Rp 9.450 untuk jenis medium. Hal ini juga yang membuat pemerintah melakukan impor beras. Bahkan, Reynaldi memprediksi harga beras akan tetap naik sampai panen raya tiba.
"Apa dampak kenaikannya? Dampak kenaikannya banyak, tapi salah satunya adalah pedagang kesulitan apalagi ada tambahan beras impor, itu juga menjadi kendala," jelas Reynaldi.
Oleh karena itu, Bulog sebagai BUMN yang mempunyai tugas untuk menyelesaikan persoalan beras harus benar-benar menyelesaikan dengan baik agar persoalan beras bisa diatasi.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar