Langsung ke konten utama

Airlangga Buka Alasan KIB Belum Deklarasi Capres : Prioritaskan Pemerintah dulu

Komunalnews.com

Pimpinan Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan alasan Koalisi Indonesia Bersatu masih belum mendeklarasikan pendamping calon presiden ataupun calon wakil presiden di Pemilu 2024.

Bagi Airlangga, timnya akan mendeklarasikan capres dan cawapres yang akan ditetapkan dalam waktu yang pas. Tetapi saat ini, pihaknya bersepakat untuk fokus membahas terkait kepentingan negara terlebih dulu.

" Nah tentu terkait dengan waktu tentu waktunya akan ditentukan kemudian. Dan tadi juga kami bersepakat bahwa kita menghadapi hal - hal yang terpenting untuk negara dulu, yang terpenting untuk pemerintah dulu, " ucap Airlangga usai menjamu Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.  

Airlangga juga menegaskan pihaknya mau fokus menolong kinerja pemerintah. Dengan begitu, stabilitas politik bisa dapat terpelihara.

" Ya artinya supaya pemerintah ini stabil dan koalisi pendukung Pak Presiden solid dan juga suasananya kondusif. Itu yang menjadi prioritas, " imbuhnya.

Pimpinan Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat. Surya Paloh tiba ditemani oleh beberapa petinggi Partai NasDem. Di antara lain, Sekjen NasDem Johnny Gram Plate, Pimpinan Bappilu NasDem Prananda Surya Paloh, serta Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni.

Tidak cuma itu, mereka pula ditemani beberapa elite partai NasDem. Kehadiran mereka langsung disambut oleh Airlangga Hartarto serta beberapa petinggi partai Golkar. Pertemuan itu berlangsung hampir 2 jam menciptakan 3 poin penting. Pertemuan itu juga seperti nostalgia Surya Paloh selaku mantan kader Golkar.

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh mengaku sudah jadi kader Golkar semenjak umur 16 tahun. Dengan begitu, ia sudah berkiprah di Golkar kurang lebih 43 tahun sampai akhirnya ia mendirikan partai NasDem.

Komunalnews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal