Komunalnews.com
Pembuatan produk herbal program dari corporate social responsibility (CSR) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu telah dirasakan manfaatnya oleh warga Desa Bajo dan Sidorejo Kecamatan Kedungtuban, Blora. Saat ini ada puluhan produk herbal yang menunjang perekonomian warga.
Ketua Tim Pelaksana CSR Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Elan Rusdian Carios menjelaskan, warga dampingan yang menerima program dari Pertamina sudah banyak memproduksi herbal. Mereka dilatih memanfaatkan tanaman obat keluaraga (toga) menjadi berbagai macam jenis herbal bernilai jual.
‘’Jumlahnya puluhan jenis produk herbal. Semuanya dibuat warga setelah kita dampingi secara intens,’’ ujarnya.
Elan mengungkapkan, jenis herbal kategori instan sudah ada 25 jenis lebih. Kopi stamina 5 jenis lebih, tanaman herbal simplisia 20 jenis dan minuman kebugaran kurang 5 jenis lebih.
‘’Kami bahan-bahannya dari alam. Ada yang dari halaman rumah ataupun dari pasar,’’ ungkapnya.
Program CSR Pertamina Asset 4 Field Cepu itu telah berjalan beberapa tahun. Hingga kini beberapa produk herbal home made masih dilakukan warga dan telah menjajaki pasar. Menambah pendapatan warga Sidorejo, Bajo, dan sekitarnya.
Hartono, salah satu penerima manfaat CSR mengaku terbantu dengan program pembuatan produk herbal. Sebab, pelatihan dan pendampingan memberikan ilmu baru untuk mengolah tanaman herbal yang ada di pekarangan menjadi bernilai ekonomis.
‘’Alhamdulilah warga di sini senang sekali. Manfaatnya sudah kami rasakan menambah perekonomian,’’ ungkapnya.
Hartono saat ini masih memproduksi jamu herbal berkal CSR tersebut. Salah satunya produk jamu kopi penambah stamina. Juga mengolah tanaman simplisia menjadi jamu kebugaran tubuh dan masih banyak lagi yang diproduksinya.
‘’Saya bersama kelompok masih rutin pembuatan produk herbal, banyak macam dan jenisnya,” jelasnya.
Field Manager Pertamina EP Asset 4 Cepu Field Agung Wibowo berharap program tersebut bisa berkelanjutan dan memberi dampak kepada masyarakat sekitar. Sehingga, mendorong kemandirian masyarakat.
Ketua Tim Pelaksana CSR Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Elan Rusdian Carios menjelaskan, warga dampingan yang menerima program dari Pertamina sudah banyak memproduksi herbal. Mereka dilatih memanfaatkan tanaman obat keluaraga (toga) menjadi berbagai macam jenis herbal bernilai jual.
‘’Jumlahnya puluhan jenis produk herbal. Semuanya dibuat warga setelah kita dampingi secara intens,’’ ujarnya.
Elan mengungkapkan, jenis herbal kategori instan sudah ada 25 jenis lebih. Kopi stamina 5 jenis lebih, tanaman herbal simplisia 20 jenis dan minuman kebugaran kurang 5 jenis lebih.
‘’Kami bahan-bahannya dari alam. Ada yang dari halaman rumah ataupun dari pasar,’’ ungkapnya.
Program CSR Pertamina Asset 4 Field Cepu itu telah berjalan beberapa tahun. Hingga kini beberapa produk herbal home made masih dilakukan warga dan telah menjajaki pasar. Menambah pendapatan warga Sidorejo, Bajo, dan sekitarnya.
Hartono, salah satu penerima manfaat CSR mengaku terbantu dengan program pembuatan produk herbal. Sebab, pelatihan dan pendampingan memberikan ilmu baru untuk mengolah tanaman herbal yang ada di pekarangan menjadi bernilai ekonomis.
‘’Alhamdulilah warga di sini senang sekali. Manfaatnya sudah kami rasakan menambah perekonomian,’’ ungkapnya.
Hartono saat ini masih memproduksi jamu herbal berkal CSR tersebut. Salah satunya produk jamu kopi penambah stamina. Juga mengolah tanaman simplisia menjadi jamu kebugaran tubuh dan masih banyak lagi yang diproduksinya.
‘’Saya bersama kelompok masih rutin pembuatan produk herbal, banyak macam dan jenisnya,” jelasnya.
Field Manager Pertamina EP Asset 4 Cepu Field Agung Wibowo berharap program tersebut bisa berkelanjutan dan memberi dampak kepada masyarakat sekitar. Sehingga, mendorong kemandirian masyarakat.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar