Langsung ke konten utama

Jerman Tertarik dengan Pengelolaan Pabrik Pupuk di Indonesia, Kanselir Scholz Ungkapkan Langsung kepada Presiden Jokowi

Komunalnews.com

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Jerman kepincut dengan pabrik pupuk di Indonesia. Menurutnya, ketertarikan itu sampai diungkapkan langsung oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Hal itu diungkapkan Olaf Scholz dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Hannover, Jerman, Minggu (16/4). Airlangga bilang Jerman belum memiliki pabrik pupuk dan tertarik dengan pengelolaan pabrik pupuk di Indonesia.

Hanya saja Airlangga tak menyebutkan apakah ketertarikan itu akan diwujudkan dalam komitmen kerja sama dan investasi atau tidak.

"Tadi yang diangkat oleh Kanselir Scholz terkait dengan pabrik pupuk, karena Jerman ini tidak punya pabrik pupuk. Jadi mungkin menjadi menarik kalau mereka melihat kemajuan Indonesia di industri pupuk," ungkap Airlangga dalam keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/4/2023).

Dalam pertemuan dengan Jokowi, Olaf Scholz juga menyatakan bakal mendorong pembahasan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA) segera dituntaskan.

Menurutnya, ada beberapa isu yang menjadi masalah antara Indonesia dan Uni Eropa. Airlangga bilang, Jerman melihat isu tersebut dapat diselesaikan dengan pendekatan yang sifatnya pragmatis.

"Tadi komitmen dari Kanselir Scholz juga mendorong bahwa dari Jerman akan memfasilitasi agar pembahasan Indonesia-EU CEPA ini bisa dipercepat," ungkap Airlangga.

Dalam catatan detikcom, PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku perusahaan pupuk pelat merah saat ini memiliki kapasitas produksi pupuk 13,9 juta ton. Kapasitas produksi 13,9 juta ton tersebut terdiri dari 8,8 juta ton urea, 3,5 juta ton NPK, dan lain-lain.

Komunalnews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal