Langsung ke konten utama

Dito Ariotedjo Dilantik Jadi Menpora, Ini Alasan Airlangga Hartarto Memilihnya

Komunalnews.com

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkap alasan mengapa menyodorkan nama Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) termuda menggantikan kadernya, Zainudin Amali. Menurut Airlangga, hal itu semata menjawab keinginan presiden Jokowi memiliki menteri pemuda berusia muda.

“Tentu kan arahan Pak Presiden menghendaki Menteri Pemuda yang memang berusia muda. Nah salah satu kader Partai Golkar yang selama ini juga cukup menonjol adalah Saudara Dito Ariotedjo,” kata Airlangga saat ditemui di Istana Negara Jakarta, Senin (3/4/2023).

Airlangga meyakini, rekam jejak Dito sudah sesuai dengan yang diinginkan Presiden Jokowi. Apalagi, sebelum didapuk menjadi Menpora, Dito sudah lama bersama Airlangga menjadi tenaga ahli di Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

“Dan itu sedang bertugas menjadi tenaga ahli di kantor saya. Kinerjanya baik, sehingga tepat Bapak Presiden menunjuk beliau” katanya.

Menko Perekonomian ini berharap, Dito dapat mengemban amanah sebagai menteri meski usianya masih sangat muda, yakni 32 tahun. Selain itu, dengan ditunjuknya Dito sebagai Menpora, kepercayaan publik terhadap olahraga khususnya sepakbola bisa kembali meningkat.

“Harapannya tentu mengembalikan kepercayaan terhadap olahraga dan kepemudaan, diharapkan bisa melibatkan kelompok masyarakat di semua level,” kata Airlangga Hartarto menandaskan.

Presiden Jokowi resmi melantik politikus muda Partai Golkar, Dito Ariotedjo sebagai Menpora menggantikan Zainudin Amali yang mengundurkan diri karena ingin fokus bertugas di Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Pria pemilik nama lengkap Ario Bimo Nandito Ariotedjo ini lahir pada 25 September 1990 di Jakarta. Dito panggilan akrabnya, mulai merambah dunia politik dengan menjadi kader Partai Golkar. Saat di Golkar, Dito terlibat dalam organisasi kepemudaan sayap partai, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Selama di AMPI, Dito sempat menjabat sebagai ketua umum.

Melihat latar pendidikannya, Dito adalah lulusan SMAN 6 Jakarta dan Fakultas Hukum Universita Indonesia (FHUI). Dunia kampus dijalani Dito dengan sibuk berorganisasi dan menjadi aktivis melalui jalur badan eksekutif mahasiswa (BEM) dengan mengemban tanggung jawab sebagai bendahara umum.

Didapuk sebagai Menpora termuda, ternyata Dito mempunyai rekam jejak yang kental di bidang olahraga. Saat ini, Dito tercatat sebagai salah satu komisaris dari club basket nasional RANS bersama Raffi Ahmad dan Rudy Salim.

Selain itu, Dito juga aktif berkarya pada bidang olahraga sebagai Ketua Umum Pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISS) Provinsi DKI Jakarta.

Komunalnews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal