Menteri Keuangan Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Akan Positif Tahun 2023 Meski Tetap Waspada
Komunalnews.com
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN akan positif tahun 2023. Namun demikian, kewaspadaan harus tetap dipertahankan di tengah gejolak perekonomian global.
“Banyak organisasi internasional memproyeksikan outlook Asean akan tetap positif pada 2023. Tetapi, kita harus tetap waspada dan melakukan persiapan untuk menghadapi tantangan-tangan eksternal yg kemungkinan bisa menciptakan turbulensi bagi ekonomi Asean,” ucap Sri Mulyani dalam pembukaan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center pada Jumat (31/3/2023).
Dia mengatakan, semua negara di ASEAN tenngah berupaya memperbaharui kebijakan untuk merespons dinamika perekonomian global. Di sisi lain butuh keaktifan seluruh negara untuk mengelola secara aktif bisa melanjutkan upaya memperbarui dan menjalankan ekonomi secara berkelanjutan. Ada enam inisiatif di bawah enam komite kerja, yaitu liberalisasi jasa keuangan, liberalisasi akun modal, pengembangan pasar modal, inklusi keuangan, kerangka kerja integrasi perbankan ASEAN, serta payment dan settlement system. Dia menuturkan beberapa inisiatif sudah dilakukan sejak 1999 dan masih berjalan sampai saat ini.
“Inisiatif-inisiatif ini menjadi upaya penting untuk kita semua dan berkontribusi menciptakan ekonomi yang resilien. Kita harus terus berkolaborasi dan menciptakan progres sehingga inisiatif-inisiatif ini bisa mendatangkan benefit yang optimal,” kata Sri Mulyani.
Menurut dia, negara-negara anggota ASEAN harus bertujuan untuk menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi inklusif yang kuat dan berkelanjutan. Sehingga dapat menghadapi tantangan perekonomian saat ini dan yang akan datang.
“Wilayah kita (Asean) telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi terutama pada periode 2010 hingga 2019 di mana orang Asia menyumbang 3% dari PDB riil dunia,” tutur Sri Mulyani.
“Banyak organisasi internasional memproyeksikan outlook Asean akan tetap positif pada 2023. Tetapi, kita harus tetap waspada dan melakukan persiapan untuk menghadapi tantangan-tangan eksternal yg kemungkinan bisa menciptakan turbulensi bagi ekonomi Asean,” ucap Sri Mulyani dalam pembukaan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center pada Jumat (31/3/2023).
Dia mengatakan, semua negara di ASEAN tenngah berupaya memperbaharui kebijakan untuk merespons dinamika perekonomian global. Di sisi lain butuh keaktifan seluruh negara untuk mengelola secara aktif bisa melanjutkan upaya memperbarui dan menjalankan ekonomi secara berkelanjutan. Ada enam inisiatif di bawah enam komite kerja, yaitu liberalisasi jasa keuangan, liberalisasi akun modal, pengembangan pasar modal, inklusi keuangan, kerangka kerja integrasi perbankan ASEAN, serta payment dan settlement system. Dia menuturkan beberapa inisiatif sudah dilakukan sejak 1999 dan masih berjalan sampai saat ini.
“Inisiatif-inisiatif ini menjadi upaya penting untuk kita semua dan berkontribusi menciptakan ekonomi yang resilien. Kita harus terus berkolaborasi dan menciptakan progres sehingga inisiatif-inisiatif ini bisa mendatangkan benefit yang optimal,” kata Sri Mulyani.
Menurut dia, negara-negara anggota ASEAN harus bertujuan untuk menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi inklusif yang kuat dan berkelanjutan. Sehingga dapat menghadapi tantangan perekonomian saat ini dan yang akan datang.
“Wilayah kita (Asean) telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi terutama pada periode 2010 hingga 2019 di mana orang Asia menyumbang 3% dari PDB riil dunia,” tutur Sri Mulyani.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar