Komunalnews.com
Partai Golkar merevisi target perolehan kursi DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, dalam pemilihan umum mendatang.
Semula Golkar memasang target enam kursi dari 50 kursi yang tersedia di DPRD Jember. Namun belakangan target itu diubah menjadi tujuh kuri karena adanya perubahan jumlah daerah pemilihan dari enam menjadi tujuh daerah.
“Insyaallah kami siap. Momen Pemilu 2024 bagi Golkar adalah momen untuk merebut kembali kejayaan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jember Karimullah Dahrujiadi, usai pendaftaran caleg di kantor Komisi Pemilihan Umum Jember, Minggu (14/5/2023).
Menurut Karimullah, Golkar akan memanfaatkan media sosial untuk menggaet pemilih. “Dengan kecepatan informasi dan seluruh kebijakan isu yang ditangkap masyarakat, secara tidak langsung menciptakan masyarakat cerdas,” katanya.
Rakyat kecil dan kalangan petani di Kabupaten Jember juga diyakini merindukan kejayaan Partai Golongan Karya, sebagaimana pada masa Orde Baru. Inilah yang membuat Golkar yakin bakal bisa berjaya dalam pemilihan umum mendatang.
“Hari ini kami meyakini insyallah rakyat, terutama petani, rindu terhadap Partai Golkar. Salah satunya adalah soal keberadaan (kelangkaan) pupuk yang fenomenal dan memunculkan opini di bawah: ‘ternyata zaman Golkar adalah zaman yang cukup memberikan pelayanan dan kesejahteraan bagi rakyat’,” kata Karimullah.
Golkar juga melakukan konsolidasi organisasi, struktur kepengurusan, dan konsolidasi organisasi sayap untuk memenangi pemilu mendatang. “Salah satu harapannya bisa memenangi kontestasi politik tahun depan,” kata Karimullah.
Perolehan kursi Golkar di DPRD Jember sejak pemilu 1999 pasca reformasi selalu fluktuatif. Bahkan tak selamanya partai berlambang pohon beringin itu bisa membentuk fraksi sendiri. Pemilu 1999, Golkar harus membentuk fraksi gabungan bersama Partai Suni dengan kekuatan lima kursi.
Lima tahun kemudian, Golkar berhasil membentuk fraksi sendiri dengan menempatkan enam legislator di DPRD Jember. Dalam Pemilu 2009, kursi Golkar berkurang menjadi lima kursi namun masih bisa membentuk fraksi sendiri.
Golkar berhasil mempertahankan lima kursi di DPRD Jember pada Pemilu 2014. Namun dalam Pemilu 2019, jumlah wakil Golkar turun drastis menjadi dua kursi dan harus bergabung dengan Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat untuk membentuk Fraksi Pandekar.
Semula Golkar memasang target enam kursi dari 50 kursi yang tersedia di DPRD Jember. Namun belakangan target itu diubah menjadi tujuh kuri karena adanya perubahan jumlah daerah pemilihan dari enam menjadi tujuh daerah.
“Insyaallah kami siap. Momen Pemilu 2024 bagi Golkar adalah momen untuk merebut kembali kejayaan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jember Karimullah Dahrujiadi, usai pendaftaran caleg di kantor Komisi Pemilihan Umum Jember, Minggu (14/5/2023).
Menurut Karimullah, Golkar akan memanfaatkan media sosial untuk menggaet pemilih. “Dengan kecepatan informasi dan seluruh kebijakan isu yang ditangkap masyarakat, secara tidak langsung menciptakan masyarakat cerdas,” katanya.
Rakyat kecil dan kalangan petani di Kabupaten Jember juga diyakini merindukan kejayaan Partai Golongan Karya, sebagaimana pada masa Orde Baru. Inilah yang membuat Golkar yakin bakal bisa berjaya dalam pemilihan umum mendatang.
“Hari ini kami meyakini insyallah rakyat, terutama petani, rindu terhadap Partai Golkar. Salah satunya adalah soal keberadaan (kelangkaan) pupuk yang fenomenal dan memunculkan opini di bawah: ‘ternyata zaman Golkar adalah zaman yang cukup memberikan pelayanan dan kesejahteraan bagi rakyat’,” kata Karimullah.
Golkar juga melakukan konsolidasi organisasi, struktur kepengurusan, dan konsolidasi organisasi sayap untuk memenangi pemilu mendatang. “Salah satu harapannya bisa memenangi kontestasi politik tahun depan,” kata Karimullah.
Perolehan kursi Golkar di DPRD Jember sejak pemilu 1999 pasca reformasi selalu fluktuatif. Bahkan tak selamanya partai berlambang pohon beringin itu bisa membentuk fraksi sendiri. Pemilu 1999, Golkar harus membentuk fraksi gabungan bersama Partai Suni dengan kekuatan lima kursi.
Lima tahun kemudian, Golkar berhasil membentuk fraksi sendiri dengan menempatkan enam legislator di DPRD Jember. Dalam Pemilu 2009, kursi Golkar berkurang menjadi lima kursi namun masih bisa membentuk fraksi sendiri.
Golkar berhasil mempertahankan lima kursi di DPRD Jember pada Pemilu 2014. Namun dalam Pemilu 2019, jumlah wakil Golkar turun drastis menjadi dua kursi dan harus bergabung dengan Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat untuk membentuk Fraksi Pandekar.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar