Airlangga : Indonesia Harus Kejar Target Pendapatan 12 Ribu Dolar AS di Tahun 2035 untuk Keluar dari Jebakan Negara Kelas Menengah
Komunalnews.com
“Artinya, kalau kita mau lepas dari jebakan negara kelas menengah yang pendapatan hari ini mungkin 4 ribu dolar AS itu harus dinaikkan minimal tiga kali atau mencapai 12 ribu dolar AS di tahun 2035. Kalau ekonomi kita 12 ribu dolar AS, berarti ekonomi kita secara nasional naik dari Rp1,1 triliun menjadi Rp4,4 triliun, artinya kita menjadi negara ke-7 (terbesar) dalam ekonomi dunia,” ucapnya dalam acara pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital (Fekdi) yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin.
Karena itu, lanjutnya, pasar domestik sangat penting dan digitalisasi menjadi salah satu penyangga, tulang punggung, serta akselerator pertumbuhan ekonomi Indonesia yang perlu mencapai 6 persen agar tak terjebak dalam pendapatan kelas menengah.
Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari digitalisasi, pemerintah mendorong sekaligus memperluas jaringan infrastruktur, mulai menerapkan 5G, dan mendorong low orbit satellite di sejumlah daerah sehingga investasi lebih rendah, tetapi konektivitas tak terputus.
“Jadi ke depan, konektivitas apapun itu akan hubungkan people to people dan terima kasih kepada salah satu local currency yang menggunakan digitalisasi, diharapkan memfasilitasi ekonomi pembayaran people to people yang akan dimudahkan dan mengurangi mata uang broker atau US dolar. Jadi, kita langsung tanpa broker, karena buying and selling selalu ada margin ataupun fee,” kata Irlangga.
Studi Temasek, Bain & Company mencatatkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital pada tahun 2022 mencapai 77 miliar dolar AS dan terus bertumbuh hingga 120 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Saat ini, pangsa pasar Indonesia dalam sektor ekonomi digital sebesar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN (Asosiation of South East Asian Nations). Selain itu, Negara ini memiliki 1 decacorn, 11 unicorn, dan lebih dari dua ribu startup.
“Ke depan, ekonomi digital diharapkan dapat mencapai 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Menko Bidang Perekonomian.
Komunalnews.com
Komentar
Posting Komentar