Langsung ke konten utama

Golkar dan Demokrat Sepakat Pemilu Bukan The Winner Takes It All

Komunalnews.com

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut bahwa partainya menyepakati satu hal usai bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor.

Menurut Airlangga, pemilu bukan The Winner Takes It All.

"Ke depan Partai Golkar dan Partai Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan The Winner Takes It All," kata Airlangga dalam jumpa pers usai pertemuan, Sabtu (29/4).

Menurut Airlangga, Indonesia tak memegang prinsip demokrasi ala Barat atau Amerika yang mana pemenang bisa mengambil semuanya. Dia menyebut Indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila bahwa semua partai harus tetap bekerja sama.

"Demokrasi yang kebarat-baratan itu demokrasi yang The Winner Takes it All. Sedangkan, kita demokrasi pancasila, jadi siapa pun yang menang mari kita bersama-sama membangun negeri," katanya.

Menko Perekonomian itu mengenang kebersamaan partainya saat SBY masih menjabat sebagai presiden pada 2004 hingga 2014. Dia berujar bahwa momen kebersamaan itu memiliki makna yang penting bagi kedua partai.

Airlangga juga menyebut bahwa komunikasi politik antarsesama partai tetap harus dilakukan meski dalam koalisi yang berbeda.

Menurut dia, perbedaan politik saat ini atau ke depan hanya terjadi pada 14 Februari 2024. Setelahnya, silaturahmi dan komunikasi antarpartai politik harus tetap dilakukan.

"Sama seperti tadi pertandingan olahraga voli, misalnya. Begitu sudah ada yang juara pembentukan tim nasional bukan dari juara itu sendiri, harus dibentuk semua tim," jelas Airlangga.

Komunalnews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jusuf Kalla : Kebijakan Subsidi BBM Harus Dikurangi di Masa Mendatang

Komunalnews.com Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengomentari soal kebijakan subsidi BBM yang masih dilakukan pemerintah. Menurut dia, sebaiknya kebijakan itu tak dilanjutkan di masa mendatang. "Kalau dari sisi pemerintah dan tentu berpengaruh ke ekonomi nasional, pemerintah harus punya daya beli yang kuat. Karena itu, pemerintah seharusnya mengurangi dampak subsidi yang tidak perlu," kata dia dalam sesi Nation Hub, CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023). Ia melanjutkan bahwa subsidi memang tidak apa-apa diberikan ke masyarakat yang tidak mampu. Namun, jangan sampai dilakukan terus-menerus. Menurut JK, masyarakat sebenarnya mampu untuk membeli BBM tanpa subsidi. Ia menyinggung pengalamannya saat masih menjabat pada 2005 lalu. "Pengalaman saya waktu itu 2005 menaikkan BBM sampai 100% masyarakat menerimanya," ujarnya. JK juga mengomentari soal nilai ekspor yang naik, tetapi tidak dibarengi dengan cadangan devisa yang naik. Sementara itu, untuk kebijakan hilirisasi

Jokowi Memantapkan Posisi sebagai King Maker dalam Pilpres 2024

Komunalnews.com Manuver politik dengan gaya pembisik, sebenarnya menarik untuk ditilik. Pasalnya, manuver itu agak kurang mengena logika. Saat ini sudah ada tiga poros kekuatan politik yang siap terjun dalam Pilpres 2024. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan, Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP, dan PPP, serta KKIR yang mencapreskan Prabowo Subianto. Setelah PPP merapat ke kubu Ganjar, KIB tak lagi relevan. Partai Golkar kini sibuk kasak-kusuk mencari negosiasi yang paling menguntungkan. Sedangkan PAN, tak lagi jelas ke mana arah haluan. Jika peta capres sudah terkonfirmasi, pertanyaan tentang siapa yang mau mendengar bisikan Jokowi mencuat. Selain itu, ke mana sosok cawapres hasil musra akan dibisikkan juga jadi pertanyaan. Saat berpidato di depan para pendukungnya akhir pekan lalu, Jokowi tak lagi berbicara mengenai warna rambut, atau wajah yang berkerut. Dekat dengan rakyat, berani, dan paham bagaimana memajukan negeri, itulah rekomenda

Kisah Penemuan Cullinan, Berlian Terbesar di Dunia dari Tambang Afrika

 Komunalnews.com Pada 25 Januari 1905, di Tambang Premier di Pretoria, Afrika Selatan, berlian 3.106 karat ditemukan saat inspeksi rutin oleh pengawas tambang. Dengan berat 1,33 pon, berlian ini diberi nama "Cullinan". Ini disebut sebagai berlian terbesar yang pernah ditemukan. Frederick Wells, sang penemu, berada 18 kaki di bawah permukaan bumi ketika dia melihat kilatan cahaya di dinding tepat di atasnya. Dilansir History, penemuannya dipresentasikan pada sore yang sama kepada Sir Thomas Cullinan, yang memiliki tambang itu. Cullinan kemudian menjual berlian itu kepada pemerintah provinsi Transvaal, yang memberikan batu itu kepada Raja Inggris Edward VII sebagai hadiah ulang tahun. Khawatir berlian itu mungkin dicuri dalam perjalanan dari Afrika ke London, Edward mengatur untuk mengirim berlian palsu ke atas kapal uap yang penuh dengan detektif sebagai taktik pengalih perhatian. Sementara umpan perlahan-lahan berjalan dari Afrika dengan kapal, Cullinan dikirim ke Inggris dal