Komunalnews.com
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto menghadiri Forum Silaturahmi Ulama dengan perwakilan Alim
Ulama dan UMKM Pondok Pesantren (Ponpes) se-Sulawesi Selatan, di Makassar.
Airlangga mengapresiasi peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam
penanganan pandemi COVID-19.
Menurutnya, baik tokoh agama maupun tokoh masyarakat punya peranan penting
dalam mendorong tingkat kedisiplinan masyarakat untuk menjalankan protokol
kesehatan (prokes). Selain itu juga memberikan kepercayaan diri untuk mengikuti
program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kami ucapkan terima kasih kepada para alim ulama Provinsi Sulsel
(Sulawesi Selatan) yang telah mendukung program vaksinasi COVID-19 dengan
mensosialisasikan bahwa vaksin itu halal dan aman. Kami mohon doanya dari para
alim ulama dan pengurus ponpes sekalian agar kita dapat segera keluar dari
krisis kesehatan ini dan segera dapat memulihkan ekonomi kita," ujarnya
dalam keterangan tertulis
Di acara bertema 'Peran Ulama Menggerakkan Ekonomi Keumatan dan UMKM di
Sulawesi Selatan' tersebut, Airlangga juga mengingatkan masyarakat tetap
waspada dengan penyebaran virus, dan disiplin menerapkan prokes 3M, meski
akibat dari varian Omicron tidak seberat varian Delta yang lalu.
Menurutnya saat ini pemerintah terus mendorong kebijakan vaksinasi booster
kepada seluruh lapisan masyarakat. Vaksin ini bertujuan untuk memberikan
proteksi dari penularan COVID-19, terutama bagi lansia dan masyarakat yang
memiliki penyakit bawaan (komorbid).
Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, per 10 Maret 2022 tercatat ada 1.753 kasus
aktif di provinsi Sulsel, atau 8,95% dari total kasus sebanyak 140.613 kasus.
Angka tersebut terdiri dari kasus pasien yang sembuh sebanyak 126.446 (89,33%)
dan 2.414 (1,71%) kasus kematian.
Kondisi ini menjadi penyebab diterapkannya Level 3 pada Provinsi Sulsel dengan
transmisi komunitas Level 2, kapasitas respons terbatas. Kendati demikian,
dikatakannya vaksinasi di Sulsel sudah memadai. Yakni total dosis 1 umum yang
sudah disuntikkan sebanyak 85,16%, dosis 2 mencapai 58,68%, serta dosis 1 untuk
lansia sebesar 67,62%.
"Saat ini, pandemi COVID-19 sudah masuk tahun ketiga, dan sekarang setelah
adanya vaksin booster, maka banyak kegiatan sudah bisa dilakukan. Dalam
kebijakan terakhir, pemerintah sudah memutuskan bahwa pelaku perjalanan dalam
negeri sudah tidak perlu melakukan tes PCR atau antigen kalau dia sudah
menerima 2 kali dosis vaksin lengkap. Hal ini diharapkan bisa makin
menggerakkan perekonomian," jelas Airlangga.
Dari sisi ekonomi, kata dia, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulsel bergerak
seiring pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini ditunjukkan dengan angka
pertumbuhan sebesar 7,89% (yoy) pada kuartal IV 2021. Angka tersebut dinilai
lebih tinggi dari capaian nasional sebesar 5,02% (yoy).
Dia menjelaskan pihaknya telah menyiapkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) sebesar Rp 455,62 triliun. Selain itu telah disiapkan dana sebesar Rp
154,76 triliun untuk perlindungan sosial (perlinsos). Di samping perlinsos,
diberikan juga Program Bantuan Tunai-Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan
(BTPKLWN) kepada sekitar 2,7 juta penerima, yang diutamakan untuk masyarakat di
212 kabupaten/kota yang menjadi prioritas dalam Program Pengentasan Kemiskinan
Ekstrem.
"Kemiskinan ekstrem diharapkan dapat dikurangi secara maksimal di 2024.
Pemerintah hadir dan berkomitmen mengurangi kesenjangan antara masyarakat mampu
dengan mereka yang masih harus didukung daya belinya," tuturnya.
Dalam mendukung ekonomi umat, khususnya ponpes, pemerintah juga sudah
menyiapkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro dan Mikro. Dijelaskan
Airlangga plafon KUR secara keseluruhan telah ditingkatkan menjadi sebesar Rp
373,17 triliun pada 2022. Pihaknya juga telah membentuk Bank Syariah Indonesia
yang merupakan gabungan dari beberapa bank syariah.
"Dengan pertemuan dalam suasana yang baik pada hari ini, kami harapkan
juga akan membawa hati kita untuk kerja bagi umat. Mari kita bahu-membahu
bekerja serta berdoa supaya dapat segera keluar dari pandemi seiring pulihnya
perekonomian nasional. Doa para alim ulama adalah salah satu senjata dalam
memuluskan ikhtiar bangsa ini," tandasnya.
Komentar
Posting Komentar