Komunalnews.com
Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mendukung upaya
penguatan karakter bangsa serta pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menurutnya ini penting agar
anak muda dapat membentengi diri dari ideologi asing.
Airlangga menjelaskan saat ini dunia semakin tanpa batas sebagai akibat dari
derasnya arus globalisasi. Sehingga batas-batas geografis menjadi semakin
kabur. Untuk itu dia menilai pendidikan lewat kurikulum harus dapat membentuk
karakter baik bagi para peserta didik.
Di acara Sarasehan Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa 2021 bertajuk
'Membangun Karakter Bangsa melalui Pengamalan Pancasila' secara virtual, Kamis
(23/12) lalu, Airlangga juga mendorong perguruan tinggi agar tak hanya menjadi
tempat pembelajaran akademik. Melainkan dapat ikut berperan dalam pengembangan
soft skill.
Selain itu juga menjembatani mahasiswa untuk turun langsung ke
masyarakat sehingga dapat menemukan nilai-nilai Pancasila di praktik kehidupan
sehari-hari. Menurutnya, nuansa Pancasila juga harus dihidupkan di setiap unit
kegiatan mahasiswa.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Forum Rektor Penguat Karakter
Bangsa agar dapat melakukan penguatan kurikulum pendidikan yang berkarakter
sekaligus berdaya saing. Semoga kegiatan ini dapat menghasilkan terobosan baru
dalam upaya penguatan karakter bangsa melalui pengamalan nilai-nilai
Pancasila," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (27/12/2021).
Sejalan dengan upaya penguatan karakter, Airlangga menyebut kualitas sumber
daya manusia (SDM) Indonesia juga harus unggul. Dia pun menyoroti pentingnya
SDM yang berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, dan inovatif, terutama
di era globalisasi serta dalam menyongsong society 5.0.
Dikatakannya, peningkatan kualitas SDM salah satunya dapat diwujudkan dengan
mendorong aktivitas kewirausahaan. Airlangga menilai jiwa kewirausahaan anak
negeri akan membantu mewujudkan kemandirian bangsa yang merupakan cita-cita
founding fathers dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Namun dia menyayangkan rasio kewirausahaan RI yang masih rendah, yakni sebesar
3,47% dari total populasi. Padahal Airlangga menjelaskan angka rasio
kewirausahaan optimal diperlukan untuk mendongkrak daya saing suatu negara
menjadi negara maju.
Lebih lanjut, dia pun mencontohkan negara tetangga
seperti Singapura yang saat ini memiliki rasio kewirausahaan mencapai 8,76%.
Selain ada Malaysia yang rasio kewirausahaannya sudah mencapai 4,74%. Sehingga
ia menilai perlu adanya peningkatan rasio kewirausahaan Indonesia dengan
mendorong munculnya wirausaha-wirausaha baru, sehingga turut mempercepat
penciptaan lapangan kerja.
"Di
tengah era digital ini, generasi muda juga diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan digitalnya. Dalam waktu 15 tahun ke depan, Indonesia diperkirakan
membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang atau 600 ribu orang per
tahun," tandasnya.
Dijelaskan Airlangga, pemerintah terus berupaya mendorong program infrastruktur
digital. Di antaranya pembangunan jaringan fiber optik Palapa Ring, Menara BTS
dan jaringan internet di daerah 3T, perluasan wilayah 4G, pengembangan sistem
5G, peluncuran satelit multifungsi SATRIA, pembangunan beberapa pusat data
nasional. Strategi transformasi digital ini diharapkan dapat mendorong
Indonesia menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030.
Komentar
Posting Komentar