Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
menyatakan kaum muda memegang peranan penting dalam pemulihan global
pascapandemi COVID-19. Airlangga menyebut forum Youth 20 (Y20) dapat menjadi
wadah bagi para pemuda untuk ikut menentukan arah kebijakan dan manfaatnya
untuk pemulihan dunia.
Hal itu disampaikannya dalam Dialog Refleksi Akhir Tahun 2021 Lembaga Ekonomi
Mahasiswa Islam (LEMI), Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yang
bertajuk 'Evaluasi Ekonomi Nasional dan Prediksi Ekonomi Nasional di Masa akan
Datang', Rabu (22/12).
Mantan Menteri Perindustrian RI itu mengutarakan dialog yang dilakukan LEMI
harus dijalankan secara rutin. Sebab, dialog seperti itu dapat menghasilkan
gagasan penting dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi negara.
"Saya berharap acara dialektika seperti ini dapat terus
dihidupkan oleh LEMI sehingga dapat memberikan solusi terhadap berbagai
tantangan yang ada. Selain itu, acara ini sekaligus juga dapat menjadi wadah
bagi kader LEMI dalam berproses menjadi insan akademis, pencipta, dan pengabdi
yang bernafaskan Islam," ungkap Airlangga dikutip dalam keterangan tertulis,
Senin (27/12/2021).
Sebagai wadah keprofesionalan ekonomi di organ HMI yang mempunyai cabang di
berbagai daerah serta dengan sumber daya mumpuni, Airlangga menilai LEMI HMI
dapat terlibat aktif dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
Airlangga lantas mengulas Indonesia memiliki piramida penduduk yang didominasi
oleh usia muda pada rentang usia 20-40 tahun, dan terbanyak di usia 30-an
tahun. Kaum muda, kata dia, cenderung memiliki semangat juang dan pribadi yang
tangguh sehingga mereka mampu menjadi role model dan agen perubahan bagi
masyarakat.
Sementara itu, terkait Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022, Airlangga
menuturkan agenda tersebut akan dimanfaatkan untuk menghasilkan hasil konkret
yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia.
Ia menjabarkan dunia masih dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari berbagai lembaga
internasional, menandakan masih adanya risiko ke depan. Pemerintah, lanjut
Airlangga, juga terus memonitor perkembangan varian COVID-19 Omicron di
berbagai negara. Sementara itu, kenaikan harga energi dan pangan global juga
memicu inflasi yang tinggi di sejumlah negara.
Di samping itu, Airlangga menyampaikan komitmen pemerintah terhadap agenda
reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi akan terus dijalankan.
Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 sebesar 5,2% dan
juga tetap melanjutkan program PEN (Pemilihan Ekonomi Nasional) .
Komentar
Posting Komentar