Komunalnews.com
"Tahun
ini Gelar Perekayasa Utama Kehormatan Tahun 2014 diberikan kepada Doktor
Honoris Causa Ir H Hartarto Sastrosoenarto," kata Unggul, di acara
Penganugerahan Gelar Perekayasa Utama Kehormatan, di Auditorium Gedung II BPPT,
Jakarta, (20/8).
Karya-karya
Dr (HC) Ir H Hartarto Sastrosoenarto terus menghiasi perjalanan sejarah
suksesnya putra bangsa Indonesia dalam menguasai industri proses di Indonesia.
Beberapa industri yang didirikan atas dorongan beliau, seperti industri
petrokimia (PT Pusri, PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, PT ASEAN Aceh
Fertilizer), industri kertas (Pabrik Kertas Leces), industi semen (PT Semen
Tonasa).
"Semua
beliau dorong untuk dibangun dengan kemampuan bangsa kita sendiri. Jasa-jasa
beliau ini banyak diapresiasi oleh lembaga nasional maupun internasional.
Sehingga banyak penghargaan yang beliau terima selama menjalani
profesinya," ujar Unggul. Kepala BPPT juga menyampaikan, sosok Dr (HC) Ir
H Hartarto Sastrosoenarto merupakan figur tauladan bagi para perekayasa di
Indonesia, terutama perekayasa generasi muda dalam kiprahnya membangun bangsa
dan negara Indonesia.
"Pemilihan
beliau untuk mendapatkan Gelar Perekayasa Utama Kehormatan dinilai sangat tepat
sebagai momentum untuk lebih mempererat kerjasama industri dengan dunia
penelitian dan pengembangan. Melalui kerjasama yang lebih erat antara Kementerian
Perindustrian dengan Kementerian Riset dan Teknologi," tutur Kepala BPPT.
Penganugerahan
Perekayasa Utama Kehormatan, tambah Unggul, diharapkan dapat memotivasi dan
menginspirasi para perekayasa di Indonesia yang berjumlah 2337 orang, baik yang
ada di BPPT maupun yang tersebar di instansi nasional dan daerah untuk terus
memberikan sumbangsih dalam karya-karya di bidang teknologi.
"Melalui
sistem kerja yang baik dan didukung oleh sistem pembinaan yang berkesinambungan
diharapakan para perekayasa dapat bekerja secara profesional dalam pengembangan
dan pemanfaatan teknologi dan inovasi di Indonesia. Dengan begitu, pada
akhirnya perekayasa dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemampuan,
daya saing, kemandirian dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia," tutup
Unggul.
Komentar
Posting Komentar